MarketNews.id Penurunan penjualan sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, membuat PT Indofarma Tbk (INAF) kembali alami kerugian bahkan terjadi peningkatan sebesar 4,69 persen. Penurunan penjualan ini juga diikuti oleh penurunan laba kotor hingga 86,59 persen dan rugi usaha sebesar Rp 173,36 miliar.
Kerugian yang dialami PT Indofarma Tbk (INAF) hingga September 2023 membengkak jadi Rp191,69 miliar dari sebelumnya pada periode yang sama Rp183,11 miliar atau meningkat 4,69 persen (yoy).
Dari laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan di laman BEI, penjualan perseroan pada periode itu merosot 50,74 persen yoy dari Rp904,89 miliar menjadi Rp445,70 miliar.
Beban pokok penjualan perseroan melorot dari Rp828,55 miliar menjadi Rp435,46 miliar atau turun 47,44 persen (yoy).
Laba kotor perseroan menjadi Rp10,24 miliar dari sebelumnya Rp76,34 miliar atau anjlok 86,59 persen yoy. Rugi usaha tercatat naik dari Rp160,11 miliar menjadi Rp173,36 miliar.
Sementara rugi sebelum pajak Rp212,45 miliar atau naik 12,35 persen yoy dari sebelumnya Rp189,09 miliar.
Untuk beban pajak perseroan yaitu Rp20,75 miliar atau naik 246,91 persen (yoy) dari semula Rp5,98 miliar. Rugi per saham dasar juga meningkat dari Rp59,08 per lembar menjadi Rp61,85 per saham.
Jumlah aset perusahaan di periode sembilan bulan pertama tahun ini mencapai Rp1,49 triliun atau turun tipis 2,08 persen (yoy) dari sebelumnya Rp1,53 triliun. Liabilitas INAF di periode itu sebesar Rp1,59 triliun dari semula Rp1,47 triliun. Kemudian ekuitas perusahaan minus Rp105,35 miliar dari sebelumnya Rp86,34 milar.
“Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian PT Indofarma Tbk,” ujar Agus Heru Darjonio dalam keterangannya, Jumat 3 Nopember 2023.