MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id Mulai pekan ini, satu per satu bahkan ada dua emiten baru sekaligus dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Antrian calon emiten memang terus memanjang jumlahnya. Sayangnya, banyaknya calon emiten yang akan masuk BEI dikhawatirkan tidak memiliki kualitas yang mumpuni. Hal ini terlihat dari pergerakan harga saham emiten baru yang hanya bertahan satu atau dua pekan, selanjutnya harganya turun.
Saat memulai transaksi perdana pada perdagangan hari ini 9 Oktober 2023 harga saham PT Pulau Subur Tbk (PTPS) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) bergerak optimistis di teritori positif, bahkan saham BREN sukses menyentuh batas auto-rejection atas (ARA).
Harga saham BREN yang ditawarkan Rp780 per lembar, terpantau langsung melesat 25 persen ke level 975 sebagai titik ARA untuk perdagangan hari ini.
Sementara itu, PTPS yang ditawarkan Rp198 per lembar mampu menguat hingga 29,29 persen ke posisi 256.
Hingga pukul 10.10, nilai transaksi BREN mencapai Rp17,79 miliar, volume transaksi 18,24 juta saham dan frekuensi transaksi sebanyak 3.260 kali.
Dengan posisi saham yang berada di level 975, maka saat ini market cap BREN sebesar Rp130,44 triliun.
Sementara itu, nilai transaksi PTPS sebesar Rp17,06 miliar, volume transaksi mencapai 76,24 juta saham dan frekuensi transaksi sebanyak 12.717 kali.
Kebaikan harga PTPS maupun BREN tersebut sejalan dengan kondisi IHSG yang pada perdagangan hari ini dibuka menguat, dengan level tertinggi di posisi 6.929.
Peningkatan harga emiten baru ini, diperkirakan tidak berlangsung lama. Dalam satu atau dua pekan, harga saham tersebut akan mengalami, penurunan.
Mencermati fenomena emiten baru, salah seorang pelaku bursa menilai lemahnya peran underwriter jadi penyebab dominan. Penjamin emisi belakangan ini tidak berani memberikan jaminan penuh atas emisi yang dijaminnya.
