MarketNews.id Jumlah investor Indonesia sepanjang masa pendemi hingga saat ini terus bertambah signifikan. Dari lebih 11 juta investor saat ini, 37 persen perempuan dan paling banyak juga jadi korban penipuan investasi bodong.
Melihat fakta di atas, PT Bursa Efek Indonesia bersama PT Dompet Aman Indonesia menyepakati bekerja sama untuk meningkatkan literasi maupun literasi investor Indonesia khususnya kaum perempuan dan anak muda yang jumlahnya cenderung meningkat dari waktu ke waktu.
Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, mengungkapkan, sejauh ini korban investasi bodong didominasi perempuan yang per akhir Agustus 2023 jumlahnya mencapai 37,55 persen dari total investor pasar modal.
“Menurut catatan kami, sebanyak 37,5 persen investor adalah perempuan. Data lain menunjukkan, korban terbesar penipuan investasi bodong adalah perempuan,” kata Jeffrey dalam acara bertajuk Financial Glow-Up with Aman Financial Literacy yang digelar PT Dompet Aman Indonesia di Gedung BEI Jakarta, Senin 9 Oktober 2023.
Dia memperkirakan, maraknya korban penipuan investasi bodong di kalangan perempuan menjadi salah satu pemicu yang membuat perempuan enggan berinvestasi di pasar modal.
“Ini yang akan kami lakukan dengan PT Dompet Aman Indonesia untuk meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal kepada perempuan dan anak muda,” ucapnya.
Jeffrey berharap, pemberdayaan perempuan dan kelompok usia muda bisa memberikan dampak yang lebih luas kepada publik untuk berinvestasi.
“Ini juga sejalan dengan strategi BEI dalam memberikan perhatian khusus kepada perempuan dan anak muda,” ucap Jeffrey.
Pada kesempatan yang sama, CEO Dompet Aman, Salina Nordin, mengatakan pihaknya sebagai agregator loyalty point sudah bermitra dengan BEI dengan merilis program Aman Financial Literacy (AFL).
Kemitraan ini diharapkan mampu memperkuat fondasi pengetahuan keuangan dan memberdayakan individu untuk mengambil keputusan secara tepat sesuai lansekap investasi.
“Program AFL ini bukan sekadar literasi, tetapi juga memberikan kesempatan untuk pengembangan keterampilan yang relevan dan penyediaan akses kepada lapangan pekerjaan di industri keuangan,” ujar Salina.
Selama lima tahun ke depan, lanjut Salina, melalui program AFL ini Dompet Aman optimistis bisa memberikan dampak positif bagi lima juta perempuan, 50.000 atlet nasional dan 250.000 anak muda, serta memfasilitasi perjalanan mereka ke jenjang literasi keuangan yang lebih tinggi.
“Kami percaya, bahwa literasi keuangan adalah kunci untuk membuka peluang dan menciptakan masa depan yang aman bagi semua kalangan. Melalui program AFL, Dompet Aman bertujuan untuk memberdayakan individu, terutama perempuan dan generasi muda, serta untuk dapat membuat keputusan finansial yang lebih baik dan berpartisipasi aktif dalam industri keuangan,” papar Salina.