Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Citra Buana Prasida Tbk (CBPE) Jadi Emiten Ke 829 Di BEI Dengan Melepas 271,250 Juta Lembar Saham

PT Citra Buana Prasida Tbk (CBPE) Jadi Emiten Ke 829 Di BEI Dengan Melepas 271,250 Juta Lembar Saham

MarketNews.id Sebuah kebanggaan tersendiri bila perusahaan bisa tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Citra Buana Prasida Tbk (CBPE) perusahaan properti asal kota Bandung Jawa Barat ini, melepas 271.250.000 lembar saham dengan harga perdana sebesar Rp150 per saham. Hasil penjualan saham ini sebesar Rp 40,68 miliar setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan buat pembangunan ruko di kawasan Paskal Hyper Square.

PT Citra Buana Prasida Tbk. (CBPE), salah satu pengembang dan Pengelola properti terbaik di Indonesia resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dengan kode saham CBPE di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini Jumat, (6/1/2023) dengan harga penawaran saham Rp150 per saham dan menjadi emiten ke-4 yang listing pada tahun ini dan ke-829 di BEI.

Direktur Utama PT Citra Buana Prasida Tbk. (CBPE) R. Asep Eddy mengatakan, seluruh dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana Saham ini akan digunakan untuk pembangunan ruko di kawasan Paskal Hyper Square. Menurutnya hal itu untuk menangkap berbagai peluang ke depan serta demi menjangkau lebih banyak pasar.

“Awal 2023 yang penuh optimis ini kami berhasil mencapai milestone baru melalui IPO yang merupakan aksi korporasi strategis. Melalui IPO ini tentu PT Citra Buana Prasida berkomitmen ingin selalu memberikan karya terbaik bagi masyarakat dan Bangsa Indonesia seluruhnya serta khususnya untuk pengembangan perekonomian kota Bandung yang kita cintai,” katanya melalui siaran pers, Jumat 6 Januari 2023.

R. Asep Eddy bersyukur industri properti terus mengalami perbaikan di tengah pemulihan perekonomian saat ini. Berbagai rencana pengembangan kawasan pun terus Perseroan lakukan guna mempertahankan tren pertumbuhan kinerja yang baik.

Sejak dikembangkan pada tahun 2003, Paskal Hyper Square telah menjadi kawasan one stop living dengan luas area sekitar 135.000 m2 yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas meliputi food market, ruko, pusat perbelanjaan, pendidikan, hotel, dormitory dan pusat hiburan.

Saat ini di kawasan Paskal Hyper Square masih terdapat lahan yang dapat dikembangkan oleh Perseroan untuk membangun sebanyak 92 unit ruko untuk mulai dipasarkan dan dialihkan pemanfaatannya.

“Produk properti Ruko saat ini masih menjadi andalan kami. Sepanjang periode pandemi
sejak 2019 hingga tahun lalu, pendapatan Perseroan mengalami peningkatan yang diakibatkan karena peningkatan pendapatan sewa dan Pengalihan Pemanfaatan/Penggunaan Bangunan Dan Atau Tanah (Ruko),” ujar Eddy.

Selain itu, kata R.Asep Eddy saat ini Perseroan juga memiliki rencana untuk mengembangkan kawasan ekowisata di daerah Cipaku, Bandung, di atas lahan seluas 37.860 m2.

Adapun secara kinerja keuangan, pendapatan Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022 adalah sebesar Rp19,26 miliar, menurun 29,03% dibandingkan dengan periode yang berakhir pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp27.141.606.383.

Penurunan tersebut terutama disebabkan karena masih terdapat beberapa proses Pengalihan Pemanfaatan/Penggunaan Bangunan Dan Atau Tanah (Ruko) sampai 30 Juni 2022 dan baru bisa diakui sebagai pendapatan setelah terjadi serah terima unit.

Namun kendati demikian pendapatan sewa Perseroan meningkat, dimana manajemen Perseroan selalu meningkatkan kinerja marketing sehingga target Pengalihan Pemanfaatan/Penggunaan Bangunan Dan Atau Tanah (Ruko) dan sewa ruko tercapai.

Adapun Laba Komprehensif Tahun Berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022 adalah sebesar Rp4,14 miliar menurun sebesar 64,97% dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2021 sebesar Rp11,84 miliar.

“Ke depan manajemen Perseroan akan melakukan efisiensi atas seluruh beban-beban untuk
meningkatkan laba komprehensif tahun berjalan,” ujar Eddy.

Di sisi lain, jumlah Aset Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022 adalah sebesar Rp199,87 miliar meningkat sebesar 2,46% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp195,06 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena penambahan kas dan setara kas, penambahan uang muka, dan penambahan properti investasi, pungkas Eddy.

Check Also

Kilang Pertamina Internasional Hasilkan Dekarbonisasi 430 Ribu Ton CO2 Eq

MarketNews.id-Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat merupakan program yang perlu mendapatkan dukungan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *