Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Penjualan Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) Tembus Rp 34 Triliun Di Kuartal III 2022

Penjualan Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) Tembus Rp 34 Triliun Di Kuartal III 2022

MarketNews.id Bisnis ritel dan distribusi perangkat elektronik yang berhubungan dengan gadget dan turunannya, terus alami pertumbuhan yang signifikan. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini terus alami peningkatan penjualan.

Hingga kuartal III 2022, emiten ini mampu meraih penjualan bersih sebesar Rp 34,94 triliun. Sebanyak Rp27, 39 triliun diraih dari penjualan telepon selular dan Rp 2,06 triliun dari penjualan komputer dan peralatan elektronik. Peningkatan penjualan produk ini dapat jadi salah satu indikasi perekonomian sudah bergerak naik.

PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencetak penjualan neto Rp 34,94 triliun hingga akhir kuartal III-2022, naik secara year on year (yoy) dari Rp 31,18 triliun.

Penjualan di Januari-September 2022 terdiri dari penjualan telepon seluler dan tablet Rp 27,39 triliun, produk operator Rp 2,06 triliun, komputer dan peralatan elektronik lainnya Rp 1,52 triliun, dan aksesoris dan lain-lain Rp 3,96 triliun.

Adapun dalam laporan keuangan per 30 September 2022, perseroan membukukan beban pokok penjualan Rp 31,38 triliun, meningkat dari Rp 28,15 triliun pada kuartal III-2021.
Laba bruto Erajaya mencapai Rp 3,55 triliun, lebih besar dari 9 bulan 2021 di posisi Rp 3,02 triliun.

Namun, ERAA mencatatkan beban penjualan dan distribusi Rp 1,35 triliun, beban umum dan administrasi Rp 1,13 triliun. Meski ada pendapatan lainnya Rp 173,33 miliar, tapi terpangkas beban lainnya Rp 89,36 miliar.

Oleh karena itu, laba usaha perseroan jatuh dari Rp 1,17 triliun menjadi Rp 1,15 triliun pada 9 bulan 2022.
Laba sebelum pajak penghasilan Rp 965,55 miliar, kemudian dipotong beban pajak penghasilan neto Rp 288,44 miliar. Alhasil, laba periode berjalan sampai kuartal III-2022 adalah Rp 677,11 miliar, menurun dari periode yang sama tahun lalu Rp 799,29 miliar.

Sedangkan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 680,28 miliar, turun dari 9 bulan 2021 di Rp 719,20 miliar.

Check Also

Hero Masih Alami Rugi Bersih Rp5,855 Miliar Di 2024

MarketNews.id-DFI Retail Nusantara (HERO) membukukan pertumbuhan pendapatan 3,5 persen secara tahunan menjadi Rp4,543 triliun pada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *