MarketNews.id Perlambatan ekonomi global dan potensi risiko resesi jadi alasan pokok mengapa rupiah terus mengalami tekanan. Hari ini Senin, 26 September 2022, posisi rupiah di 15.125 per dolar atau turun 0,6 persen.
Bank sentral Indonesia (BI) menerapakan langkah-langkah “tiga kali intervensi ( triple intervention ) ” untuk mencegah penurunan nilai tukar rupiah secara berlebihan.
“Kami selalu berada di pasar dengan triple intervention untuk melunakkan permintaan dan penawaran valuta asing,” kata Edi Susianto, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia, seperti dikutip Reuters, Senin 26 September 2022.
Bank Indonesia (BI) menggunakan istilah ” triple intervention ” untuk menggambarkan upaya mereka menjaga nilai tukar rupiah melalui pasar spot, domestic non-deliverable forward dan obligasi.
Edi menambahkan tekanan pelemahan rupiah terjadi karena kekhawatiran pasar tentang perlambatan ekonomi global dan potensi risiko resesi.
Namun menurutnya, sejauh ini, kinerja rupiah masih berkinerja lebih baik daripada mata uang banyak negara Asia lainnya.
Rupiah turun sebanyak 0,6% pada hari Senin, menjadi 15.125 per dolar, atau turun sekitar 6% terhadap dolar sejauh tahun ini, pungkas Edi.