Marketnews.id Menurunnya beberapa harga komoditas seperti telur, minyak goreng, cabe rawit, daging ayam ras dan angkutan udara jadi penyumbang terbesar terjadinya deflasi pada pekan pertama bulan Pebruari 2022. Sementara komoditas yang menyumbang inflasi diantaranya adalah. Tomat, bawang merah, beras dan sabun deterjen serta rokok filter.
Bank Indonesia (BI) memantau perkembangan harga sejumlah harga komoditas pada minggu pertama Februari 2022. Hasilnya, BI memperkirakan periode ini terjadi deflasi sebesar -0,10% month to month (mtm). Secara tahun kalender sebesar 0,46% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,97% (yoy).
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan penyumbang utama deflasi Februari 2022 sampai dengan minggu pertama yaitu komoditas telur ayam ras (-0,11%, mtm), minyak goreng (-0,07%, mtm), cabai rawit (-0,06%,mtm). Kemudian daging ayam ras (-0,04%, mtm), cabai merah (-0,02%, mtm), dan angkutan udara (-0,01%, mtm).
“Sementara itu, komoditas yang menyumbang inflasi pada periode ini yaitu tomat dan bawang merah masing-masing sebesar -0,02% (mtm), serta beras, sabun detergen bubuk/cair, dan rokok kretek filter yang masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,01% (mtm),” ucap Erwin dalam keterangannya, Sabtu, 5 Pebruari 2022.
Selanjutnya, untuk aliran dana asing masuk ke Indonesia pada periode transaksi 31 Januari – 3 Februari 2022 sebesar Rp4,27 triliun. Dari jumlah itu sebanyak Rp3,59 triliun melalui pasar SBN dan Rp0,68 triliun di pasar saham.
“Berdasarkan data setelmen sampai 3 Februari 2022, nonresiden net jual Rp0,11 triliun di pasar SBN, sementara net beli Rp5,69 triliun di pasar saham,” pungkas dia.