Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Bea Keluar CPO Naik Jadi USD200 Per Metrik Ton

Bea Keluar CPO Naik Jadi USD200 Per Metrik Ton

Marketnews.id Pemerintah lewat Kementrian Perdagangan menetapkan dalam peraturan Menteri Perdagangan Nomor 5 Tahun 2022 tentang penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas produk pertanian dan kehutanan yang dikenakan Bea Keluar. Salah satu dasar peningkatan ini lantaran harga referensi CPO telah jauh melampaui Threshold USD750/MT.

Harga referensi produk crude palm oil (CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) periode Februari 2022 sebesar USD1.314,78/MT. Harga referensi tersebut meningkat USD7,02 atau 0,54 persen dari periode Januari 2022 sebesar USD1.307,76/MT.


Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Indrasari Wisnu Wardhana, mengatakan penetapan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 5 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.


“Saat ini harga referensi CPO telah jauh melampaui threshold USD750/MT. Untuk itu, pemerintah mengenakan BK CPO sebesar USD200/MT untuk periode Februari 2022,” kata Indrasari dalam keterangannya, Sabtu, 29 Januari 2022.


Sementara itu, harga referensi biji kakao pada Februari 2022 sebesar USD2.522,63/MT meningkat 1,91 persen atau USD47,32 dari bulan sebelumnya, yaitu sebesar USD2.475,31/MT. Hal ini berdampak pada peningkatan HPE biji kakao pada Februari 2022 menjadi USD2.234/MT atau meningkat 2,11 persen dari periode sebelumnya sebesar USD2.188/MT.


Peningkatan harga referensi CPO dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu menurunnya supply CPO dikarenakan curah hujan yang tinggi di Indonesia dan Malaysia. Kemudian penurunan jumlah tenaga kerja di perkebunan sawit Malaysia akibat pandemi juga turut mengurangi produktivitas CPO. Selain itu peningkatan harga minyak mentah secara global berdampak pada peningkatan harga bahan bakar alternatif.


“Sementara peningkatan harga referensi dan HPE biji kakao dipengaruhi oleh optimisme pasar akan pemulihan setelah adanya pembatasan karena varian Omicron dan adanya penurunan supply kakao. Penurunan ini tidak berdampak pada BK biji kakao, yaitu tetap 5 persen,” ucapnya.


Untuk HPE produk kayu dan kulit, tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya dan membuat BK produk kayu dan kulit juga tidak mengalami perubahan

Check Also

Produk Smooth Fluid Kilang Pertamina Dukung Capaian TKDN

MarketNews.id- Pemerintah terus mendorong pemanfaatan produk-produk yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di semua …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *