Marketnews.id Semua mahfum bisnis perbankan adalah bisnis yang padat modal dan teknologi. Agar bank terus tumbuh dan berkembang penambahan modal mutlak diperlukan agar bank tetap memiliki permodalan yang kokoh dan terus dapat menyalurkan pendanaan sebagai sumber pendapatan utama perbankan.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau bank bjb berencana melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD I) atau rights issue. Aksi korporasi ini akan dilakukan di kuartal I-2022 untuk mendukung ekspansi kredit bank bjb tahun ini.
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan rights issue dilakukan untuk meningkatkan penetrasi kredit perusahaan di tahun ini. Nantinya, bank bjb akan melepas sebanyak-banyaknya 925 juta lembar saham seri B atau setara dengan sebanyak-banyaknya 9,40% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
“Rights issue merupakan langkah tepat untuk memperkuat permodalan Perusahaan sehingga dapat meningkatkan kemampuan penetrasi kredit Perusahaan di tahun ini. Skema ini dilakukan dengan harga yang akan ditentukan kemudian, dengan mempertimbangkan penilaian harga wajar Perusahaan,” ujar Yuddy Renaldi dalam keterangan pers, Senin, 10 Januari 2022.
Lebih jauh Yuddy menjelaskan, rencana rights issue ini telah disetujui dalam RUPS Tahunan pada 6 April 2021. Seluruh dana right issue setelah dikurangi dengan biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka ekspansi kredit perseroan.
Sementara itu, kinerja bank bjb pada kuartal III-2021 mencatatkan pertumbuhan kredit hingga 6,9% secara tahunan, dengan jumlah kredit yang disalurkan mencapai sebesar Rp 95,1 triliun.
Kinerja tersebut berada di atas pertumbuhan kredit nasional yang hanya tumbuh tipis 0,38% YoY. Tingkat risiko dapat terkelola dengan baik yang mencerminkan terjaganya kualitas penyaluran kredit perusahaan dengan rasio kredit macet (NPL) sebesar 1,3%.
Selain itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank bjb naik 17% sepanjang tahun ini dengan total dana masyarakat yang dikumpulkan Rp 124,43 triliun. Kenaikan tersebut berasal dari dana murah berupa giro dan tabungan (CASA) yang tumbuh sebesar 18% dari Rp 43,40 triliun menjadi Rp 51,34 triliun.
Total nilai aset yang dimiliki bank bjb tumbuh sebesar 7,9% menjadi Rp 159,3 triliun. Dengan berbagai pertumbuhan positif tersebut, laba bersih yang dibukukan bank bjb mencapai Rp 1,4 triliun atau tumbuh 17,5% secara tahunan (yoy).