Marketnews.id Dengan target pendapatan total Rp 20 triliun di 2022 , PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) optimistik laba bersih yang akan diperoleh sekitar Rp 612 miliar. Optimisme ini didasarkan pertumbuhan yang terjadi semester kedua tahun ini yang mengalami peningkatan signifikan sejalan dengan membaiknya perekonomian lantaran mulai menurunnya kasus Covid-19.
PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), menargetkan perolehan laba bersih di 2022 mencapai Rp612 miliar atau bertumbuh 20 persen (year-on-year) dari proyeksi laba bersih 2021 sebesar Rp510 miliar.
“Pertumbuhan laba bersih di 2022 sebesar 20 persen itu menurun dibandingkan dengan pertumbuhan di tahun sebelumnya sudah sangat tinggi sekali,” kata Presiden Direktur MTDL, Susanto Djaja saat pelaksanaan Public Expose Virtual, Jumat, 17 Desember 2021.
Dia memperkirakan, laba bersih di 2021 bisa bertumbuh mencapai 40 persen (y-o-y) menjadi Rp510 miliar. Padahal sebelum melakukan koreksi target perolehan laba bersih 2021, MTDL mematok pertumbuhan laba bersih tahun ini hanya 8 persen (y-o-y).
Menurut dia, target perolehan laba bersih di 2022 akan ditopang oleh jumlah pendapatan perseroan pada tahun depan yang bisa mencapai Rp20 triliun atau bertumbuh 15 persen (y-o-y) dari proyeksi pendapatan di 2021 yang senilai Rp17,4 triliun. Perkiraan nilai pendapatan di 2021 tersebut setara dengan pertumbuhan 25 persen (y-o-y).
Sementara itu, menurut Direktur MTDL, Sjafril Effendi, hingga akhir tahun ini perseroan sudah bisa mencatatkan pendapatan berulang dari bisnis solusi mencapai 50 persen dari posisi per akhir Kuartal III-2021 sebesar 39 persen.
“Kalau pada akhir Kuartal III-2020, recurring income dari bisnis solusi —tidak termasuk peralatan rental— sebesar 37 persen. Per November 2021, recurring income kami sudah 45,2 persen atau sudah dekat dengan yang kami tuju sebesar 50 persen,” tutur Sjafril.
Pada kesempatan yang sama, Direktur MTDL, Randy Kartadinata mengungkapkan bahwa untuk mendukung kinerja operasional dan keuangan di 2022, perseroan akan mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp232 miliar.
Dana capex yang berasal dari kas internal tersebut, rencananya akan dimanfaatkan untuk pembelian peralatan kegiatan operasional, ekspansi gudang-gudang yang ada di Bandung dan Makassar sekitar Rp22 miliar-Rp25 miliar, serta pengembangan jaringan infrastruktur, pungkasnya.