Marketnews.id Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun 2021 telah melampaui posisi IHSG sebelum terjadi Pendemi Covid-19. Kurs Rupiah pun sudah kembali lebih kuat dari saat pendemi berlangsung. Membaiknya IHSG dan menguatnya kurs tidak lepas dari pulihnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam tahun ini. Indonesia hingga akhir tahun diperkirakan mampu tumbuh hingga 4 persen di tengah tekanan pendemi yang masih kuat.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus mengalami penguatan sepanjang tahun 2021. Bahkan IHSG mengalami penguatan 67,57% dibandingkan Maret 2020, masa masa awal Pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, IHSG hari ini berada pada level 6.598,34. Ini berarti mengalami penguatan sebesar 67,57% dibanding Maret 2020. Sementara kurs rupiah hari ini berada di level Rp14.228 per dolar AS, atau mengalami apresiasi sebesar 13,77%.
” IHSG kita sudah kembali ke level sebelum Covid-19,” kata Airlangga dalam konferensi pers virtual Refleksi Ekonomi 2021 & Outlook Ekonomi 2022, Kamis, 30 Desember 2021.
Pada saat pandemi Covid-19 baru melanda Indonesia awal 2020, Airlangga menceritakan kurs rupiah terdepresiasi sampai mencapai level terendah di Rp16.575 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan pelemahan 19,45% dibanding awal 2020.
Sementara IHSG juga terus merosot sampai level terendah sebesar 3.989,52. Posisi tersebut mengalami pelemahan -36,67% dibandingkan awal tahun 2020.
“Membaiknya IHSG dan kurs rupiah kita tak lepas dari pulihnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini,” ujar Airlangga.
Airlangga memaparkan ekonomi Indonesia berhasil tumbuh positif sejak memasuki Q2 2021. Bahkan pertumbuhan di zona positif tetap terjaga meski Indonesia dilanda varian Delta Covid-19 pada Juli sampai Agustus 2021. Baik sisi demand dan supply sama – sama mengalami pemulihan.
Airlangga optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q4 2021 bisa di atas 5%. “Dengan demikian keseluruhan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan tumbuh antara 3,7% – 4,0%,” tutup Airlangga.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 tercatat kontraksi -2,10%. Memasuki Q1 2021 tercatat membaik jadi -0,74%. Kemudian melonjak memasuki zona positif jadi 7,07% pada Q2 2021 dan terakhir 3,51% pada Q3 2021.