Bisnis di sektor usaha kesehatan dan turunannya dalam setahun terakhir ini mulai memperlihatkan kinerja positif. PT Prodia Widyahusada Tbk perusahaan jasa laboratorium ini hingga kuartal ketiga 2021 mengalami pertumbuhan laba signifikan sebesar 318 persen. Capaian ini sebagai besar di dapat dari pemeriksaan kesehatan seperti tes rutin untuk cek kesehatan secara umum dan tes genomik yang alami pertumbuhan yang tinggi.
PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) membukukan pertumbuhan laba bersih hingga 318% menjadi Rp 511,08 miliar pada kuartal III- 2021. Peningkatan sebagian besar ditopang oleh tes esoterik dan tes rutin.
Menurut Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty, pertumbuhan laba bersih pada kuartal III- 2021 ditopang oleh peningkatan permintaan pemeriksaan kesehatan. Terutama, pemeriksaan tes rutin untuk cek kesehatan secara umum dan tes esoterik termasuk tes genomik, yang mengalami pertumbuhan cukup baik.
“Selain itu, capaian ini juga berkat keunggulan operasional bisnis inti perseroan, optimalisasi penggunaan sistem teknologi informasi, juga pengembangan layanan berbasis digital dengan memperhatikan customer experience/ journey melalui patient centric model ,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 3 Nopember 2021.
Secara rinci, selama periode 9 bulan pertama di 2021, perseroan mencatatkan sebanyak 13,7 juta layanan pemeriksaan kesehatan. Dalam pemeriksaan ini, sebanyak 80% atau setara dengan Rp 828,69 miliar berasal dari tes esoterik/tes khusus dan baru. Jumlah itu naik, meningkat 110,7%.
Sedangkan sisanya, sebanyak 18% disumbang oleh segmen tes rutin yang juga memberikan peningkatan pendapatan hingga 45 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Di sisi lain, jumlah kunjungan pelanggan/ patient visit juga mengalami peningkatan 37,6% menjadi lebih dari 2.683.905 per Kuartal-III 2021.
Masih diperiode yang sama, pendapatan bersih Prodia tercatat meningkat sebesar 65,60 persen menjadi Rp 1,99 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan pendapatan bersih disumbang oleh segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang sebesar 68,4 persen kepada pendapatan.
Kontribusi segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi sebesar 31.6 persen. Dengan demikian, margin laba bersih dan margin EBITDA masing-masing mengalami peningkatan menjadi sebesar 61,9.persen dan 37,4 persen.
Selama pandemi, jumlah permintaan layanan home service Prodia meningkat 154,8 persen sama halnya dengan layanan melalui Prodia Mobile, juga naik signifikan yakni 822,2 persen menjadi 58.783.
Adapun, jumlah pelanggan baru pada periode Januari-September 2021 sekitar 979.000 pelanggan baru.
Sementara itu, total aset perseroan tercatat meningkat menjadi Rp 2,61 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. yang disumbang oleh aset lancar menjadi Rp 1,72 triliun dan aset tidak lancar menjadi Rp 890,88 miliar. Pun, total liabilitas meningkat menjadi Rp 470,99 miliar, disumbang dari liabilitas jangka pendek mencapai Rp 233,81 miliar dan liabilitas jangka panjang menjadi Rp 237,19 miliar.