Home / Korporasi / BUMN / IPO Mitratel Kelebihan Permintaan, Alokasi Penjatahan Di Tambah Jadi 5 Persen Dari 28 Persen Saham Yang Ditawarkan

IPO Mitratel Kelebihan Permintaan, Alokasi Penjatahan Di Tambah Jadi 5 Persen Dari 28 Persen Saham Yang Ditawarkan

Marketnews.id Besarnya minat investor untuk mendapatkan saham PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) membuat manajemen dan tim penjamin emisi untuk menambah penjatahan saham polling menjadi 5 persen dari 28 persen saham yang ditawarkan ke publik.

Penambahan ini mengindikasi besar nya minat investor untuk mendapat saham Mitratel di pasar perdana. Benarkah harga yang ditawarkan emiten termasuk rendah dibandingkan prospek kinerja anak perusahaan BUMN ini.

Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) yang tengah berlangsung diminati masyarakat.


Tingginya minat pada saham IPO anak usaha PT Telkom Indonesia tersebut tampak pada pelaksanaan polling allotment atau penjatahan terpusat yang mengalami kelebihan permintaan.


Terkait itu Mitratel memutuskan untuk menambah alokasi  polling  menjadi sebesar 5% saham. Kabar ini disampaikan pelaku pasar yang mengikuti IPO tersebut.


Sebagaimana diketahui, pada hajatan besar ini, Mitratel melepas sebanyak 23.493.524.800 lembar saham, jumlah ini setara dengan lebih dari 28% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.


Dengan harga pelaksanaan Rp 800 per lembar, Mitratel mendapatkan dana publik sebesar Rp 18,79 triliun. Rencananya 90% dana hasil IPO akan dialokasikan untuk capital expenditure pengembangan bisnis organik dan anorganik serta sisanya 10% untuk kebutuhan Perseroan lainnya.


Kepala Riset PT Praus Kapital, Marolop Alfred Nainggolan mengatakan, tingginya minat pada saham Mitratel tersebut sangat wajar sebab harga IPO yang ditawarkan sangat  attractive .


“Dengan harga penawaran sebelumnya pada rentang Rp775 – Rp975, hitungan PBV ’21 kami sebesar 1,4x – 1,9x dibandingkan  peers  -nya PBV TBIG dan TOWR masing-masing sebesar 7,4x dan 5,7x . Jadi secara PBV masih sangat  attractive ,” ujar Marolop.


Selain itu Marolop mengatakan, saham-saham menara secara umum memang sangat diminta investor termasuk asing.

“Per Sept 21 di data kami kepemilikan asing di sektor telekomunikasi mencapai 45,67% . Di emiten operator tower di TBIG dan TOWR asing masing-masing memiliki porsi kepemilikan sebesar 23,3% dan 35,9%. Jadi dengan data tersebut dan tingginya minat beli asing di emiten kita di tahun ini, kami memang sudah optimistis asing punya minat yang besar dalam IPO Mitratel,” imbuhnya.


Saat ini, ( MTEL ) memiliki sebanyak 28 ribu Menara telekomunikasi yang tersebar di merata di seluruh Indonesia. Sementara dari sisi kinerja, MTEL memiliki historical growth yang berada di atas industri dan memiliki kejelasan rencana pengembangan bisnis baik melalui akuisisi (anorganic) maupun organic disertai keunggulan lokasi tower dan peluang menyambut era 5G karena lebih dari 50% menara Mitratel bersifat fiber-ready.

Check Also

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Catatkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun Di 2023

MarketNews.id Dari sekian banyak emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Amman Mineral …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *