Marketnews.is Meski mengalami penurunan pertumbuhan penjualan domestik sebesar 7,4 persen di September 2021, PT Unilever Indonesia Tbk masih mampu menorehkan laba bersih hingga Rp 4,4 triliun.
Katagori food and refresment jadi penopang utama terhadap pertumbuhan, dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 9,8 persen. Padahal pada periode kuartal ketiga merupakan masa menantang buat perusahaan lantaran pendemi Covid-19 yang masih tinggi dengan berbagai pembatasan yang ketat.
Kendati dibayangi pembatasan kegiatan, kinerja operasional PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) di Kuartal III-2021 mampu meraih laba bersih Rp4,4 triliun.
“Meski menghadapi tantangan periode PPKM pada Kuartal III-2021 yang tidak dihadapi pada kuartal sebelumnya, perseroan tetap mampu menjaga kestabilan nilai penjualan dan mencatatkan laba bersih sebesar Rp4,4 triliun,” kata Presiden Direktur UNVR, Ira Noviarti dalam siaran pers Unilever yang dilansir Jumat, 22 Oktober 2021.
Ira mengatakan, walaupun pertumbuhan penjualan domestik pada tahun berjalan September 2021 tercatat melambat 7,4 persen (year-on-year), tetapi UNVR mampu membukukan penjualan bersih sebesar Rp30 triliun.
Kategori Foods and Refreshment menjadi penopang utama terhadap pertumbuhan, dengan mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 9,8 persen di Kuartal III-2021.
Kuartal ketiga tahun ini dinilai sebagai periode yang menantang, akibat gelombang kedua kasus Covid-19.
“Pasar FMCG kembali menghadapi tantangan pada kuartal ketiga, dengan terjadinya gelombang kedua pandemi di Indonesia yang diikuti dengan pemberlakuan PPKM di sebagian besar wilayah Nusantara. Selain itu, kenaikan harga komoditas juga masih berlanjut dan semakin mempengaruhi biaya produk,” papar Ira.
Berbagai tantangan tersebut, lanjutnya, telah mempengaruhi konsumen dalam melakukan pemilihan pola konsumsi di berbagai kategori, serta mempengaruhi tingkat pertumbuhan perseroan.
“Kenaikan biaya produk dikarenakan adanya kenaikan harga komoditas, tidak dapat dibarengi langsung dengan kenaikan harga produk Unilever secara optimal karena mempertimbangkan kondisi masyarakat yang masih memiliki keterbatasan daya beli selama situasi pandemi,” tuturnya.
Meski demikian, Ira menegaskan strategi UNVR pada 2022 dibangun untuk menjawab tantangan tersebut secara tepat sasaran. “Sebagai turunan dari strategi jangka panjang 2025, ada lima strategi prioritas Unilever Indonesia di 2022 dalam upaya meningkatan pertumbuhan perseroan,” ujar Ira.
Adapun kelima strategi tersebut adalah, memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand besar dan produk utama melalui inovasi terdepan, serta menstimulasi konsumsi konsumen.
Kedua, memperluas dan memperkaya portfolio ke value dan premium segment .
Selanjutnya, kata Ira, UNVR akan memperkuat kepemimpinan di channel utama (GT dan Modern Trade) maupun channel masa depan (e-commerce).
Lalu, memimpin di segmen digital and data driven capabilities . “Kelima, tetap menjadi yang terdepan dalam penerapan bisnis yang berkelanjutan,” ucapnya.