Marketnews.id Hampir semua indikator perdagangan saham sepanjang pekan lalu mengalami penurunan. Meskipun begitu, lantaran jumlah saham yang mengalami peningkatan harga lebih banyak, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan 152 poin atau naik sebesar 2,34 persen. Sepekan mendatang, perdagangan saham akan mencari keseimbangan dengan upaya profit taking yang dilakukan oleh sebagian pemodal.
Selama sepekan terakhir perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 11-15 Oktober 2021, rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) mengalami penurunan 2,75 persen menjadi Rp17,45 triliun dari sepekan sebelumnya, yakni Rp17,95 triliun per hari.
Kinerja negatif bursa saham selama sepekan juga tercermin pada data rata-rata frekuensi transaksi harian yang anjlok hingga 9,93 persen menjadi 1.444.963 kali transaksi dari pekan sebelumnya yang mencapai 1.604.269 kali transaksi.
Bahkan, rata-rata volume transaksi harian di BEI selama sepekan melorot hingga 15,5 persen menjadi 23,38 miliar saham, padahal selama sepekan sebelumnya mencapai 27,67 miliar saham per hari.
Meski demikian, laju Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) selama sepekan mampu menguat 2,34 persen ke level 6.633 dari posisi di akhir pekan sebelumnya yang masih berada di bawah level psikologis 6.000 atau tepatnya 6.481.
Nilai kapitalisasi pasar BEI pada akhir pekan ini juga tercatat menguat 2,34 persen menjadi Rp8.134,68 triliun dibanding akhir pekan sebelumnya Rp7.948,39 triliun. Pada perdagangan Jumat, 15 Oktober 2021, investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp1,5 triliun, sedangkan sepanjang tahun ini Rp33,15 triliun.
Perdagangan saham pekan besok diperkirakan akan mengikuti pergerakan bursa global dan diikuti oleh sentimen pasar untuk ambil untung atas naiknya beberapa saham pekan lalu. Laporan kinerja kuartal ketiga akan menjadi bahan pertimbangan pemodal disamping para manajer investasi mulai mengoleksi saham buat penutup akhir tahun.