Marketnews.is Sepanjang semester pertama tahun ini, emiten ritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk berhasil merubah kerugian tahun lalu menjadi keuntungan di semester pertama tahun ini. Keberhasilan emiten ritel ini tidak lepas dari usaha perseroan untuk melakukan efisiensi dan pembenahan internal ditengah pendemi Covid-19.
Manajemen PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) mengaku akan mempertahankan penerapan strategi efisiensi biaya yang telah dilakukan di sepanjang paruh pertama 2021 dalam upaya menjaga tren positif kinerja keuangan hingga akhir tahun ini.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Corporate Secretary RALS, Setyadi Surya saat Public Expose Live 2021, Jumat, 10 September 2021.
“Ramayana Lestari Sentosa tetap optimistis, kami sudah melakukan upaya mempertahankan toko yang ada dan strategi memperketat biaya. Ini akan tetap kami jalankan,” katanya.
Pada kondisi pandemi Covid-19, kata dia, RALS berharap di sepanjang Semester II-2021 tidak terjadi lagi situasi seperti saat penerapan PPKM Darurat atau PPKM Level 4 yang telah menekan penjualan perseroan di paruh pertama tahun ini. “Harapan kami tidak terjadi lagi hal seperti itu dan mulai September hingga Desember bisa semakin membaik,” imbuhnya.
Lebih lanjut dia mengaku, kebijakan pemerintah yang melonggarkan kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat cukup mampu mendorong nilai penjualan RALS.
“Manajemen Ramayana tetap optimistis, meski saat ini kondisinya masih penuh dengan ketidakapstian,” ucap Setyadi.
Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RALS, Andreas memaparkan kinerja keuangan Ramayana yang di sepanjang Semester I-2021 mulai menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan periode yang sama setahun sebelumnya.
Dia menyampaikan, selama enam bulan pertama 2021, RALS mencatatkan penjualan sebesar Rp2,73 triliun atau meningkat 24,5 persen (year-on-year). Andreas mengatakan, kenaikan penjualan tersebut terkatrol oleh lonjakan penjualan di Kuartal II-2021 yang mencapai Rp1,96 triliun atau bertumbuh 134 persen dibanding periode yang sama di 2020.
Sementara itu, lanjut dia, laba bruto selama enam bulan pertama tahun ini tercatat Rp763,7 miliar, dengan marjin laba kotor sebesar 27,9 persen. Jumlah ini lebih tinggi 24,4 persen dibandingkan dengan laba kotor di periode yang sama setahun sebelumnya yang sebesar Rp613,7 miliar, dengan marjin laba kotor sebesar 28 persen.
“Perseroan juga berhasil melakukan kontrol biaya secara ketat, yakni total biaya operasional mengalami penurunan sebesar 1,9 persen dari Rp670,3 miliar di Semester I-2020 menjadi Rp657,7 miliar di Semester I-2021,” katanya.
Dengan adanya kenaikan penjualan dan laba kotor, serta kontrol biaya secara ketat, maka ujar Andreas, RALS berhasil mencatatkan laba usaha di Semester I-2021 sebesar Rp122,7 miliar dari sebelumnya mencatatka rugi di Semester I-2020 sebesar Rp50,9 miliar.
Sedangkan, total laba bersih RALS pada paruh pertama 2021 tercatat sebesar Rp137,8 miliar atau bertumbuh hingga 2.470,7 persen (y-o-y). Laba bersih perseroan di Semester I-2021 ini setara dengan 5 persen dari total penjualan RALS.