Home / Otoritas / Bank Indonesia / Jualan Green Sukuk Bertenor 30 Tahun Senilai USD750 Juta Ludes Diserap Pasar

Jualan Green Sukuk Bertenor 30 Tahun Senilai USD750 Juta Ludes Diserap Pasar

Marketnews.id Konsistensi Pemerintah dalam meraih dana guna melanjutkan pembangunan patut di akui oleh dunia investasi. Secara umum semua seri Sukuk yang ditawarkan oleh pemerintah sebagian besar diserap oleh pasar. Bila selama ini Sukuk yang ditawarkan bertenor 5 tahun, kali ini pemerintah memperkenalkan Sukuk Bertenor 30 tahun senilai USD 750 juta dengan Yield 3,55 persen dan diserap oleh pasar.

Pemerintah Indonesia telah melakukan penerbitan sukuk global pada Kamis (3/6/2021) lalu dan menghimpun dana US$3 miliar. Investor dari wilayah Asia mendominasi jumlah pembeli untuk masing-masing tenor.

Berdasarkan keterangan Direktorat Pembiayaan Syariah dari laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan pada Minggu (6/6/2021), pemerintah telah melakukan transaksi penjualan Sukuk sebesar US$3 miliar atau Rp42 triliun (kurs Rp14.000 per dolar AS) yang terbagi atas tiga seri.

Seri pertama terjual sebanyak US$1,25 miliar dengan tenor 5 tahun dan imbal hasil (yield) 1,5 persen, seri kedua sebesar US$1 miliar dengan tenor 10 tahun dan yield 2,55 persen, dan seri ketiga dengan yield 3,55 persen mengumpulkan dana US$750 juta dengan tenor 30 tahun (seri Green) dalam format 144A / Reg S Trust Certificate dengan akad Wakalah yang jatuh tempo pada tahun 2026, 2031 dan 2051.

Dalam transaksi ini, pemerintah memperkenalkan format Green Sukuk pada tenor 30 tahun untuk pertama kalinya, yang juga merupakan pertama di dunia, setelah secara konsisten menerbitkan Green Sukuk dengan tenor 5 tahun setiap tahun sejak debutnya pada tahun 2018.

“Penerbitan ini membuktikan dedikasi dan komitmen jangka panjang Pemerintah untuk pembiayaan Hijau dan berkelanjutan serta mempelopori metode pembiayaan dalam upaya melawan perubahan iklim,” demikian kutipan keterangan resmi tersebut, Minggu (6/6/2021).

Adapun penerbitan sukuk ini juga menarik minat besar dari beragam jenis investor dan berbagai geografi. Hal ini sekaligus menegaskan kembali kedalaman pasar Sukuk serta menunjukkan minat investasi yang kokoh untuk Indonesia dikarenakan dukungan investor yang berkelanjutan dan fundamental ekonomi Indonesia yang kuat.


Distribusi investor untuk tenor 5 tahun sebesar 34 persen dari investor Asia kecuali Indonesia, 33 persen investor syariah dari wilayah Timur Tengah dan Malaysia, 16 persen investor Indonesia, 10 persen investor Eropa dan 7 persen investor Amerika Serikat.

Sementara itu, menurut jenis investor, distribusinya adalah 41 persen dari bank, 30 persen ke bank sentral/sovereign wealth funds, 23 persen ke pengelola dana, 4 persen ke asuransi atau dana pensiun dan 2 persen ke private bank dan lain-lain.

Tenor 10 tahun didistribusikan sebesar 35 persen untuk investor Asia kecuali Indonesia, 29 persen investor syariah dari wilayah Timur Tengah dan Malaysia, 18 persen investor Eropa, 12 persen investor Amerika Serikat dan 6 persen investor lokal dari Indonesia.


Selanjutnya, menurut jenis investor, sukuk dengan tenor 10 tahun terdistribusi sebanyak 40 persen ke pengelola dana, 36 persen ke bank, 12 persen ke bank sentral/sovereign wealth funds/ agency, 10 persen ke asuransi atau dana pensiun dan 2 persen sisanya ke private bank dan lain-lain.

Untuk tenor 30 tahun 34 persen investor juga berasal dari wilayah Asia kecuali Indonesia, disusul 27 persen investor Amerika Serikat, 25 persen investor Eropa, 8 persen investor syariah di wilayah Timur Tengah dan Malaysia serta 6 persen sisanya ke investor Indonesia.

Menurut jenis investor, sukuk bertenor 30 tahun didominasi oleh pengelola dana sebesar 63 persen, diikuti bank sebanyak 19 persen, asuransi atau dana pensiun sebesar 12 persen, 5 persen ke bank sentral/sovereign wealth funds/agency dan 1 persen sisanya ke private bank dan lain-lain.

Check Also

OJK : Investor Asal Timur Tengah Di Pasar Modal Indonesia Sebesar Rp 65,73 Triliun Atau Dua Persen Dari Investasi Investor Asing

MarketNews.id Gejolak yang terjadi di Timur Tengah berkaitan dengan konflik Israel-Palestina, belum mengkhawatirkan larinya investor …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *