Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Archi Indonesia Mulai Tawarkan Sahamnya Ke Publik Senin Besok

PT Archi Indonesia Mulai Tawarkan Sahamnya Ke Publik Senin Besok

Marketnews.id Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat akan mencatatkan saham perusahaan tambang emas PT Archi Indonesia Tbk. Perusahaan milik kelompok usaha Rajawali Grup ini sudah beberapa kali berencana untuk menjual saham ke masyarakat sejak 2014 lalu. Namun karena pertimbangan kondisi pasar saat itu, perusahaan milik Peter Sondakh ini baru tahun ini akan menjual saham ke publik.

Calon emiten PT Archi Indonesia bersiap melakukan pemaparan publik secara virtual pada Senin (31/5/2021) dalam rangka penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham, yang berpotensi bernilai jumbo. 

Archi Indonesia (Archi), yang merupakan bagian dari Grup Rajawali adalah salah satu produsen pure-play emas (pure-play gold producer) terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.

“Archi telah berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja eksplorasi dan produksi emas yang kuat selama 10 tahun beroperasi, sambil berfokus pada operasi yang berkelanjutan dan terus menjadi pemimpin ESG di industri,” tulis undangan public expose yang diterima Bisnis, Minggu (30/5/2021).


Dalam rangka mengakselerasi rencana pertumbuhan bisnis serta untuk lebih meningkatkan praktik tata kelola perusahaan yang baik, Archi berencana untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan akan mengumumkan IPO.

Archi Indonesia sebenarnya nyaris melakukan IPO pada akhir 2014. Namun, berdasarkan catatan niatan itu ditunda lantaran situasi pasar dipandang tidak kondusif seiring volatilnya harga komoditas dan kondisi makro ekonomi global yang tidak pasti.  

Ketika itu, perusahaan tambang emas itu berencana melepas sebanyak-banyaknya 1,6 miliar lembar saham di kisaran harga Rp1.895-Rp2.445 per saham, sehingga Archi Indonesia sebelumnya berpotensi mendapatkan dana segar hingga Rp3,9 triliun.


Lebih lanjut, dalam penawaran kali ini Archi Indonesia sempat dikabarkan membidik IPO dengan dana jumbo US$500 juta. Penawaran tersebut akan menjadi IPO terbesar di Indonesia, sejak maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia mengumpulkan US$ 524 juta pada tahun 2011.

Menurut laporan Bloomberg, penasihat Archi memulai kembali persiapan tahun lalu untuk potensi penjualan saham pertama kali di Jakarta. Kendati begitu hingga saat ini belum terdapat konfirmasi dari pihak perwakilan Rajawali Group dan Archi tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan, dalam tiga tahun terakhir Archi Indonesia berhasil mencetak pertumbuhan cukup stabil di pos pendapatan. Pada 2020, Archi membukukan pendapatan US$393,3 juta, naik 2,5 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar US$838,69 juta. 

Kenaikan pendapatan membuat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Archi sebesar US$123,33 juta pada 2020.  Laba bersih itu naik 32,6 persen daripada perolehan 2019 sebesar US$92,99 juta. Di sisi lain, total aset Archi per 31 Desember 2020 senilai US$600,23 juta dengan total liabilitas sebesar US$505,89 juta

Seperti diketahui, perusahaan kini telah mampu memproduksi lebih dari 200 kilo ons (setara dengan 6,2 ton) emas per tahun dalam tiga tahun terakhir dan memiliki cadangan bijih emas sebanyak 3,9 juta ons per akhir Desember 2020.

Untuk diketahui, Archi Indonesia sepenuhnya dimiliki oleh PT Rajawali Corpora atau Grup Rajawali yang didirikan oleh konglomerat Peter Sondakh. Archi Indonesia memiliki 100 persen saham di proyek tambang emas dan perak Toka Tindung di Sulawesi Utara.

Hak penambangan Proyek Toka Tindung perseroan itu melalui Kontrak Karya (KK) dua entitas usaha Archi, yaitu PT Meares Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya.

Kedua KK tersebut memiliki total sekitar 40 ribu hektar yang berlaku hingga 2041, dengan kemungkinan perpanjangan jangka waktu 2×10 tahun. Sejak didirikan pada 2010, Archie Indonesia telah memproduksi lebih dari 8 ton emas per tahun.

Check Also

Multipolar Technology Tbk (MLPT) Berencana  Stock Split

MarketNews.id- Manajemen Multipolar Technology (MLPT), mengaku tengah melakukan kajian pemecahan nominal saham atau stock split …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *