Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk Siapkan Rp350 Miliar Buat Buyback Sahamnya Di Pasar Sekunder

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk Siapkan Rp350 Miliar Buat Buyback Sahamnya Di Pasar Sekunder

Marketnews.id Bisnis ritel pakaian termasuk sektor bisnis yang terpapar pendemi Covid-19 sepanjang tahun lalu. Akibat pendemi di atas, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk mengalami penurunan kinerja keuangan yang signifikan. Kinerja perusahaan ini mengalami kerugian sepanjang tahun lalu sebesar Rp 138,87 miliar. Padahal tahun sebelumnya, perseroan masih mampu meraih laba bersih sebesar Rp 647,89 miliar.

Emiten peritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. akan melakukan pembelian kembali atau buyback saham sejumlah 354,80 juta saham hingga 14 Oktober 2022.

Emiten dengan kode saham RALS tersebut telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada 14 April 2021.

Dalam pengumuman hasil RUPS yang dipublikasikan di harian Bisnis Indonesia, periode buyback saham ditetapkan pada 15 April 2021 – 14 Oktober 2022.


“[RUPSLB] menyetujui atas rencana pembelian kembali saham-saham perseroan dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp350 miliar,” tulis direksi Ramayana, dikutip Minggu (18/4/2021).

Adapun, biaya Rp350 miliar itu akan dikeluarkan perseroan itu juga termasuk biaya transaksi, komisi pedagang perantara efek, dan biaya lainnya yang sehubungan dengan buyback saham.

RALS berencana membeli sebanyak-banyaknya 354,80 juta saham atau 5 persen dari seluruh saham perseroan yang ditempatkan dan disetor penuh secara bertahap.


Perseroan pun menunjuk PT Maybank Kim Eng Sekuritas selaku anggota bursa yang akan melakukan proses buyback tersebut. Pada akhir perdagangan Jumat (16/4/2021), saham RALS ditutup naik 9,87 persen menjadi Rp835 per asham.

Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2020, RALS membukukan pendapatan senilai Rp2,52 triliun atau turun 54,84 persen secara tahunan dibandingkan dengan sebelumnya Rp5,59 triliun.

Perseroan pun mengalami rugi tahun berjalan pada tahun lalu hingga Rp138,87 miliar atau kontras dari laba pada 2019 senilai Rp647,89 miliar.

Check Also

Bank DKI Catat Pertumbuhan Kredit Dan Pembiayaan UMKM Sebesar 15,54 Persen Di Q3/2024

MarketNews.id-Bank DKI melaporkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan di sektor UMKM sebesar 15,54 persen secara Year-on-Year …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *