Marketnews.id Di saat pasar yang sangat dinamis seperti yang terjadi belakangan ini, Exchange Trader Fund (ETF) dapat jadi alternatif instrumen investasi yang tepat buat investor. ETF mampu memberikan hasil pasar yang konsisten dengan dinamika resiliensi pasar. Dengan kondisi di atas, PT Indo Premier Investment Management (IPIM) meluncurkan Reksa Dana Indeks Premier ETF FTSE Indonesia ESG (XIFE) di hari ini.
PT Indo Premier Investment Management ( IPIM ) memandang bahwa pada kondisi pasar saham yang bergerak dinamis di tengah kondisi pandemi Covid-19, semestinya para investor bisa memilih instrumen investasi yang mampu memberikan keuntungan konsisten.
“Di tengah kondisi pasar yang sangat dinamis seperti saat ini, ETF (Exchange Traded Fund) dapat dijadikan alternatif instrumen investasi yang tepat bagi investor, karena mampu memberikan hasil pasar yang konsisten dengan dinamika resiliensi pasar,” kata Direktur IPIM , Noviono Darmosusilo saat peluncuran Reksa Dana Indeks Premier ETF FTSE Indonesia ESG (XIFE) di Jakarta, Kamis (25/3).
Sebagaimana diketahui, XIFE merupakan produk ETF ke-14 hasil kerjasama antara IPIM dan FTSE Russel yang diluncurkan pada hari ini dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menurut Noviono, sejauh ini kondisi pandemi Covid-19 berdampak terhadap aktivitas di industri pasar modal. “Masih segar dalam ingatan kita, Indeks Harga Saham Gabungan sempat mengalami koreksi 37,8 persen dari titik tertinggi 6.325 di awal 2020 mencapai titik terendah di level 3.937 di Maret 2020,” ujarnya.
Namun, kata dia, pasar modal Indonesia mampu menunjukan dinamika resiliensinya, sehingga bisa bangkit, tercermin dari penguatan IHSG sebesar 63,4 persen dari dari titik terendah di Maret 2020 ke level 6.435 pada Januari 2021.
Pada kondisi pasar yang dinamis tersebut, menurut Noviono, ETF tetap mampu memberikan hasil pasar yang konsisten, terbukti dari keunggulan komparatif dengan reksa dana konvensional. “ETF memiliki transparansi, efisiensi dan fleksibilitas,” imbuhnya.
Lebih juah dia menjelaskan, instrumen ETF memberikan transparansi maksimal dari isi portofolionya, serta memberikan keleluasaan bagi investor untuk bertransaksi setiap saat di sepanjang jam bursa. “Sehingga, ETF mampu berkembang di pasar modal Indonesia yang semakin kompetitif dan dinamis,” tegas Noviono.
Noviono menambahkan, saat ini ETF berada di garda depan dalam penerapan prinsip-prinsip etika bisnis yang transparan dalam industri pengelolaan investasi. Hal ini tentunya sejalan dengan prinsip environmental, social dan governance (ESG) dalam kegiatan berinvestasi.
“Sejak 2014, IPIM melalui Reksa Dana Premier ETF Sri-Kehati (XISR) telah menjadi pelopor instrumen investasi ETF ESG pertama di Asia Tenggara yang ternyata mampu memberikan kinerja investasi kompetitif terhadap pasar,” papar Noviono.
Hari ini (25/3), IPIM bekerja sama dengan penyedia indeks global, FTSE Russell meluncurkan XIFE yang menggunakan Indeks FTSE Indonesia ESG sebagai acuan investasi. “Hanya dengan satu klik atau satu order, maka investor dapat memiliki portofolio 32 saham unggulan berfundamental baik dan mempertimbangkan aspek ESG,” kata Direktur IPIM , Suwito Haryatno.
Pada peluncuran XIFE, kata Suwito, IPIM kembali menggandeng Deutsche Bank AG Cabang Jakarta sebagai bank kustodian dan PT Indo Premier Sekuritas sebagai dealer partisipan.
Adapun keunggulan lain yang bisa diperoleh dengan berinvestasi pada ETF atau Reksa Dana Bursa ini adalah investor tidak perlu terpaku pada penentuan Nilai Aktiva Bersih (NAB) di akhir hari, karena perdagangan dapat dilakukan selama jam perdagangan di BEI dengan menggunakan indikatif NAB.
Untuk ETF saham, diversifikasi dapat dilakukan secara seketika, karena ETF ini terdiri dari portofolio saham unggulan, sehingga mampu mengurangi gejolak volatilitas dan risiko investasi pada satuan saham.
“Saat ini instrumen investasi ETF memang semakin digemari para investor, baik investor ritel maupun institusi. Ini dikarenakan kemudahan transaksi yang ditawarkan produk ETF dengan berbagai kelebihan, di antaranya adalah real time, likuid, transparan dan efisien,” tutur Suwito.