Marketnews.id Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sepanjang tahun lalu mampu menoreh kinerja keuangan konsolidasi perseroan secara konsisten tumbuh di atas industri perbankan nasional.
Meski terpapar pandemi Covid-19, bisnis PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) tetap positif di tahun 2020 lalu. Hal ini terlihat dari laporan keuangan perseroan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Secara umum kinerja keuangan konsolidasian perseroan secara konsisten tumbuh di atas industri perbankan nasional.
Wakil Direktur Utama BBRI, Catur Budi Harto, menjelaskan total aset perseroan pada periode itu mencapai Rp1.511,8 triliun atau tumbuh 6,7 persen year-on-year (yoy). Kemudian pertumbuhan kredit mencapai 3,9 persen (yoy) atau menjadi Rp938,4 triliun dengan komposisi Kredit segmen UMKM mencapai 82,1 persen.
Sementara itu NPL Gross BBRI tercatat 2,99 persen. Ditegaskannya bahwa NPL yang terjaga merupakan bentuk keberhasilan perseroan dalam pengelolaan aset yang baik pada kondisi krisis.
“Gambaran mengenai NPL kalauditahun 2020 angkanya 2,9 persen, harapan kami bisa dipertahankan di bawah 3 persen pada tahun 2021 ini,” ujar Catur dalam konferensi pers virtual usai menggelar RUPST, Kamis (25/3).
Selain itu kinerja keuangan yang positif juga terlihat dari perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil tumbuh 9,8 persen menjadi Rp1.121,1 triliun dengan rasio Current Account Saving Account atau komposisi dana murah (CASA) sebesar 59,7 persen. Sementara itu untuk capaian laba bersih tahun 2020 adalah Rp18,66 triliun.
“Dengan realisasi keuangan yang terjaga dengan baik ini semakin membuktikan konsistensi Perseroan dalam menyelamatkan UMKM , sehingga mampu mengubah kesulitan menjadi ketangguhan,” paparnya.
Dijelaskannya bahwa perseroan secara Group terus mengambil langkah strategis dan inovatif dalam rangka penciptaan diversifikasi income dan integrated financial services. Dengan begitu diharapkan mampu melengkapi kebutuhan finansial masyarakat Indonesia secara lebih luas.