Home / Otoritas / Bank Indonesia / Tiga Strategi Bank Indonesia Dukung Pembiayaan Dunia Usaha

Tiga Strategi Bank Indonesia Dukung Pembiayaan Dunia Usaha

Marketnews.is Bank Indonesia bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KKSK) akan melanjutkan dan lebih memberdayakan apa yang sudah dilakukan tahun lalu dalam mendukung program pemulihan ekonomi nasional.

Bank Indonesia menerapkan tiga strategi untuk mendukung peningkatan pembiaybaan dunia usaha. Strategi tersebut menjadi bagian paket kebijakan terpadu bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan ( KSSK ) untuk mendorong pemulihan ekonomi pada 2021.


“Pertama BI akan melanjutkan stimulus kebijakan moneter untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam jumpa pers virtual KSSK di Jakarta, Senin (1/2).
Menurut Perry, suku bunga rendah dan likuiditas longgar akan terus dipertahankan BI sampai ada tanda-tanda tekanan terhadap inflasi.


BI akan melanjutkan keputusan bersama dengan Menteri Keuangan pada 16 April 2020 terkait skema dan mekanisme koordinasi pembelian Surat Utang Negara (SUN) dan atau Surat Berharga Syariah Negara ( SBSN ) di pasar perdana untuk menjaga kesinambungan keuangan negara.


Selain itu, BI juga mengembangkan instrumen derivatif jangka panjang antara lain   Cross Currency Swap (CCS) dan Interest Rate Swap (IRS) untuk meningkatkan pengelolaan risiko sektor usaha melalui lindung nilai atas tekanan nilai tukar dan suku bunga. BI juga mengoptimalkan transaksi valuta asing melalui skema  local currency swap  untuk mendukung pengembangan sektor prioritas.


Kedua, Perry melanjutkan, bidang makroprudensial akan didorong agar bank meningkatkan pembiayaan inklusif kepada UMKM , dan masyarakat berpenghasilan rendah melalui kebijakan rasio pembiayaan inklusif makroprudensial. Perbankan juga akan didorong mendukung pemulihan pembiayaan pada sektor prioritas melalui kebijakan rasio intermediasi makroprudensial sektoral yang sejalan dengan penjaminan kredit pemerintah.


BI juga melanjutkan kebijakan dengan mempertahankan pelonggaran Loan To Value   (LTV) untuk properti dan uang muka kredit kendaraan bermotor dan kendaraan bermotor berwawasan lingkungan.


Ketiga, di bidang sistem pembayaran akan diarahkan pada efisiensi transaksi, percepatan digitalisasi serta pembentukan ekosistem ekonomi dan keuangan yang inklusif. Dari sisi efisiensi, BI melanjutkan penurunan tarif Sistem Kliriing Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan sistem BI RTGS serta melakukan  review  kebijakan harga kartu kredit.


“Kebijakan elektronifikasi juga akan terus diperkuat melalui sinergi dengan pemerintah, otoritas terkait serta industri melalui perluasan fitur dan akselerasi  merchant  QRIS , elektronifikasi bantuan sosial nontunai serta elektronifikasi transaksi pemerintah daerah,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo.

Check Also

Bain Capital Credit LP, Investasikan Dana USD157 Juta Ke PT Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ)

MarketNews.id-Bain Capital Credit LP, perusahaan investasi berbadan hukum Amerika Serikat akan membenamkan dana senilai USD157 …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *