Marketnews.id Fasilitas kesehatan dari waktu ke waktu terus bertambah sejalan dengan tingkat kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Adanya pendemi Covid-19 telah membuka mata kita masyarakat butuh layanan kesehatan paripurna. Besarnya kebutuhan masyarakat ini, disambut oleh dunia usaha agar dapat berpartisipasi dalam memberikan layanan kesehatan buat masyarakat luas. Di Bursa Efek Indonesia (BEI) ada beberapa kelompok usaha yang masuk dalam bisnis pelayanan rumah sakit. PT Siloam Internasional Hospitals Tbk, dalam waktu dekat akan meresmikan rumah sakit yang ke 40 di Surabaya Jawa Timur. Bagaimanakah kinerja perusahaan yang bernaung dibawah bendera Lippo Grup ini.
Guna memacu kinerjanya, tahun ini PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) berencana membuka dan mengoperasikan 3 rumah sakit baru dengan belanja modal Rp350 miliar.
Menurut Head Of Public Relations & Media Relations SILO, Jimmy Rambing memang terdapat 3 rumah sakit baru yang sedang disiapkan perseroan. “Total tahun ini belanja modal Rp350 miliar untuk 3 rumah sakit, yakni Siloam Cito Surabaya, RS di Jakarta, dan RS di Banjarmasin,” jelasnya seperti , Senin (1/2).
Adapun, SILO baru saja membuka dan mengoperasikan Rumah Sakit ke-40 di Surabaya bernama Rumah Sakit Siloam Cito. Rumah Sakit tersebut akan menjadi rumah sakit komprehensif bertaraf internasional dengan layanan kesehatan, peralatan dan tenaga medis yang terbaik.
Head of Public Relations Siloam Danang Kemayan Jati bilang fasilitas RS Siloam Cito sudah disiapkan sejak 2014 dan seluruh fasilitas sudah siap digunakan, tinggal menunggu izin operasional RS. Tapi rencana awal pembukaan dan pengoperasian RS ini dijadwalkan mundur di 2021/2022 terkait perencanaan dan persiapan kecukupan tenaga kerja terutama tenaga medis.
Fasilitas kesehatan tersebut berada dalam kawasan mixed use City of Tomorrow (Cito), dengan akses, fasilitas dan infrastruktur yang terpisah dan independen. Hal ini termasuk fisik dan sistem kelistrikan, genset, HVAC , sistem gas medis, sistem STP/IPAL. RS ini juga dilengkapi dengan sistem negative pressure khusus untuk penanganan pasien Covid-19 dan memiliki pintu akses tersendiri serta elevator tersendiri/terpisah.
“RS ini secara fisik semua sudah siap untuk dibuka, dan sudah siap operasional dengan 185 tempat tidur (TT) dengan jumlah ICU 15 TT. Jika diijinkan kami akan buka dalam waktu 10 hari dengan 105 TT di fase pertama,” terang Danang.
Meskipun baru, RS ini didukung sepenuhnya secara total dan intensitas oleh Siloam Hospital Group yang sudah terbukti selama lebih dari 25 tahun dengan mengoperasikan 39 RS secara nasional. Total tenaga medis dan tenaga pendukung lainnya di jaringan SHG mencapai lebih dari 15.000 orang.
Danang menegaskan ini bukan pertama kali RS berada di dalam mixed use. Pasalnya, di luar negeri, khususnya di kota-kota padat penduduk, hal itu lazim dilakukan. Siloam sudah membangunnya di Bogor, Bekasi, Jember, Yogyakarta, Medan, Palembang dan Jakarta.
Sebagai informasi mengacu laporan keuangan yang tidak diaudit hingga September 2020, SILO mengantongi pendapatan hingga Rp5 triliun menurun 4,21 persen dari Rp 5,22 triliun pada 2019.
Pendapatan SILO tertekan karena kontribusi dari pendapatan dari rawat inap yang terkikis hingga 9,74 persen. Sepanjang sembilan bulan pertama 2020, SILO membukukan pendapatan rawat inap hingga Rp2,78 triliun. Jumlah ini menurun dari periode yang sama tahun lalu Rp3,08 triliun.