Marketnews.id Menjaga kualitas kredit, menjadi menjadi prioritas utama PT Bank Negara IndonesiaTbk (BNI) dalam menghadapi tahun masih penuh tantangan ini. Bank yang kini dipimpin oleh Royke Tumilaar mantan Dirut Bank Mandiri ini, akan melakukan strategi melalui peningkatan kualitas kredit lewat perbaikan manajemen risiko dengan melakukan transformasi end to end proses bisnis, peningkatan SDM perkreditan dan optimalisasi remedial recover. Termasuk kemampuan digital dalam memenuhi kebutuhan nasabah.
Setelah kinerja sempat terpukul di tahun 2020, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menyatakan pihaknya lebih optimis kinerja bakal tumbuh positif tahun ini.
Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI secara virtual, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan pihaknya menargetkan kredit akan tumbuh di kisaran 6%.
Posisi itu lebih optimis ketimbang realisasi kredit perseroan di tahun 2020 lalu yang sebesar 5,3%. Sejalan dengan pertumbuhan kredit, proyeksi dana pihak ketiga (DPK) tahun ini diprediksi mampu tumbuh 7,9%. Lebih rendah dari kenaikan tahun 2020 lalu yang mencapai 10,6%.
Penurunan proyeksi itu menurut bank berlogo 46 ini berkaitan dengan peningkatan dari sisi kredit. Walhasil posisi loan to deposit ratio (LDR) juga diperkirakan akan terangkat naik ke level 90,9% dari posisi 87,3% di tahun 2020 lalu.
Sementara dari sisi rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL), Bank BNI memastikan akan terjadi penurunan. Sesuai dengan rencana dan fokus mitigasi kredit perusahaan yang digalakkan sejak awal masa pandemi Covid-19.
Bank BNI menargetkan NPL setidak-tidaknya akan diupayakan terjaga pada kisaran 3,7%. Jauh lebih rendah dibandingkan posisi di tahun sebelumnya yang sebesar 4,3%.
“Menjaga kualitas kredit akan menjadi prioritas utama BNI, NPL rasio akan membaik seiring dengan perbaikan ekonomi nasional,” ujar Royke.
Pihaknya menambahkan, Bank BNI tahun ini akan melakukan strategi mendorong kinerja. Antara lain dengan meningkatkan kualitas kredit melalui perbaikan manajemen risiko dengan melakukan transformasi end to end proses bisnis, peningkatan SDM perkreditan dan optimalisasi remedial recover.
Kemudian, BNI juga akan meningkatkan kemampuan digital dalam memenuhi kebutuhan nasabah, meningkatkan ekspansi bisnis berkelanjutan dan mendorong pemanfaatan dana murah atau CASA lewat peningkatan transaksi.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan optimalisasi jaringan serta bisnis internasional dengan memperkuat kerjasama kemitraan. Sambil mengoptimalkan perusahaan anak dan meningkatkan kapasitas SDM dalam mendukung bisnis.