Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Astra Internasional Tbk Siap Kucurkan Capex Rp 12 Triliun Di 2021

PT Astra Internasional Tbk Siap Kucurkan Capex Rp 12 Triliun Di 2021

Marketnews.id PT Astra Internasional Tbk sepanjang tahun ini berencana menggelontorkan dana buat Capex hingga Rp 12 triliun. Belanja terbesar akan berasal dari grup alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi sekitar 40 persen-45 persen dari total belanja modal. Sisanya akan di serap oleh divisi otomotif, infrastruktur,logistik dan lini bisnis lainnya.

Untuk memulihkan sekaligus meningkatkan kinerja akibat terdampak pandemi Covid-19, PT Astra International Tbk (ASII) akan meningkatkan belanja modal (capex) hingga 50 persen pada tahun ini.


Adapun menurut Head of Investor Relations ASII, Tira Ardianti tahun lalu realisasi capex grup Astra mencapai Rp8,3 triliun pada 2020.


”Untuk tahun 2021 diperkirakan capex akan naik sekitar 50 persen di kisaran Rp11 triliun-Rp12 triliun,” jelasnya seperti dikutip  Bisnis , Jumat (26/2).


Seperti diketahui, ASII telah melakukan penghematan biaya operasional dan belanja modal pada masa pandemi 2020 untuk menjaga ketahanan keuangan.

Anggaran capex ASII pada 2020 dipangkas hingga separuh menjadi sekitar Rp10 triliun. Tira menunjukkan hingga September 2020 perseroan telah menyerap belanja modal tersebut sekitar Rp5 triliun. Belanja modal rutin yang bisa ditunda atau keperluan yang bukan prioritas pun urung dikeluarkan.

Sementara belanja modal yang memang diperlukan untuk kelangsungan bisnis ke depan tetap dikucurkan seperti akuisisi saham Aviva di Astra Life dan akuisis jalan tol.


ASII juga masih akan menerapkan belanja modal dengan pembagian yang relatif sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Dari total belanja hingga Rp12 triliun, belanja terbesar akan berasal dari grup alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, sekitar 40 persen-45 persen total belanja modal.


Sementara itu, belanja modal sisanya diserap oleh divisi otomotif, infrastruktur, logistik, dan lini bisnis lainnya. Berbagai langkah strategi bisnis pun diterapkan ASII agar menghasilkan kinerja yang terbaik.

Disiplin keuangan dilakukan, termasuk berinovasi dan kreatif dalam penawaran produk dan jasa ke pelanggan. ASII juga berkomitmen terus melakukan perbaikan dalam menjalankan operasional bisnis akan terus dilakukan baik ada pandemi ataupun tidak ada pandemi, sehingga kinerjanya dapat segera pulih.


Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020, ASII mencatatkan pendapatan bersih yang anjlok 26,2 persen menjadi Rp175,046 triliun. Jumlah itu lebih rendah dari pendapatan pada 2019 sebesar Rp237,166 triliun.

Di tengah pandemi sepanjang 2020, beban penjualan meningkat dari Rp9,96 triliun pada 2019 menjadi Rp11,75 triliun pada 2020. Sementara itu, beban umum dan administrasi mengalami penurunan tipis menjadi Rp13,93 triliun dari tahun sebelumnya Rp14,09 triliun.


Di sisi lain, ASII mendapatkan keuntungan dari divestasi saham PT Bank Permata Tbk sebesar Rp5,88 triliun yang menjadi faktor penambah pendapatan. Sementara penghasilan dari ventura bersama dan entitas asosiasi pun turut menurun.


Dengan demikian, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan 25,53 persen menjadi Rp18,57 triliun. Pada 2019, ASII meraup laba bersih laba bersih Rp21,7 triliun.

Check Also

Jelang Nataru 2024/2025, Pertamina Pastikan Kebutuhan Energi Nasional Terpenuhi

MarketNews.id-PT Pertamina (Persero) pastikan ketersediaan energi nasional jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *