Marketnews.id Kawasan Industri Terpadu Batang di Jawa Tengah, merupakan lokasi khusus yang disiapkan oleh Pemerintah Indonesia untuk para investor dari dalam dan luar negeri. Hal ini merupakan langkah strategis yang diambil Pemerintah untuk meningkatkan keunggulan kompetitif serta daya saing investasi Indonesia secara global. Kawasan Industri Terpadu seluas 4.300 hektar ini, terdiri tiga fase. Fase pertama seluas 450 hektar diharapkan selesai tahun ini.
Pemerintah mematok target pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang Fase I di Jawa Tengah seluas 450 hektar akan selesai tahun 2021 ini. Oleh sebab itu pemerintah terus mengawal secara intensif agar target tersebut bisa tercapai.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ), Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan pengawalan atas proses pembangunan KIT Batang seluas 4.300 hektar (total luas) yang terbagi dalam tiga fase. Ditegaskan bahwa pembangunan KIT Batang tersebut sesuai dengan perencanaan awal yang disusun tahun lalu.
Bahlil mengungkapkan, bahwa saat ini telah ada tiga perusahaan besar yang akan masuk di Grand Batang City mengisi 170 Hektar lahan yang telah disiapkan, yaitu LG Energy Solution, KCC Glass, dan Wavin.
Total investasi LG dengan konsorsium BUMN sebesar Rp142 triliun yang bergerak di industri baterai listrik terintegrasi. Smelter nikel berlokasi di Maluku Utara, sedangkan di KIT Batang akan menjadi tempat untuk recycle, cathode, dan precursor. LG akan berinvestasi dalam bentuk konsorsium bersama dengan Indonesian Battery Holding yang merupakan gabungan dari Mining Industry Indonesia ( MIND ID), PLN, Pertamina, dan Antam.
“Ada juga pabrik kaca otomotif yang nilai investasinya Rp3-4 triliun. Selain itu juga ada dari Amerika, pabrik Alpan Lighting LED, dan Wavin pipa dari Belanda. Ada beberapa lah, saya sampaikan yang pasti-pasti saja dulu,” ungkap Bahlil dalam keterangannya, Rabu (17/2).
Pembangunan infrastruktur dasar di KIT Batang diperkirakan selesai sesuai dengan rencana dan dapat diselesaikan pada bulan Mei 2021. Selanjutnya, Grand Batang City akan siap menerima tenant (penyewa) yang akan masuk berinvestasi.
KIT Batang, Jawa Tengah merupakan lokasi khusus yang disiapkan oleh pemerintah Indonesia untuk para investor, baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ). Hal ini merupakan langkah strategis yang diambil pemerintah untuk meningkatkan keunggulan kompetitif serta daya saing investasi Indonesia secara global.
Beberapa keuntungan yang bisa didapatkan oleh investor bila berlokasi di KIT Batang, di antaranya biaya sewa lahan yang gratis selama 5 tahun pertama. Tidak hanya biaya lahan, biaya pengurusan izin investasi juga akan lebih murah. Sebabnya, Bahlil menjanjikan pengurusan izin operasional maupun izin terkait usaha lainnya, baik di tingkat pusat dan daerah, akan dibantu oleh BKPM .
“Kami bekerja sama dan menjalin komunikasi yang sangat baik dengan Bupati Batang. Dukungan beliau bukan main besarnya. Kami yakin investor yang ke sini (Batang) akan merasa nyaman dan aman atas investasinya,” imbuh Bahlil.
Keunggulan lain dari KIT Batang adalah lokasinya yang sangat strategis. Letaknya hanya satu jam dari kota Semarang serta berjarak 400 meter dari pintu tol terdekat. Selain itu ada fasilitas jalur kereta api dan pelabuhan yang akan dibangun menjadikan konektivitas kawasan ini semakin kompetitif, pungkasnya.