Marketnews.id Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lagi lagi jadi andalan dalam program pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional. Seperti diketahui, UMKM termasuk kelompok usaha yang paling terpapar akibat pendemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir setahun ini. Hampir semua Kementrian memilki program buat UMKM, termasuk Bank Indonesia (BI) yang mendukung penuh Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
Gubernur Bank Indonesia (BI) memaparkan, tiga kunci utama dalam memperkuat Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
Hal ini disampaikannya dalam acara Peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Senin (11/1/2021).
Kunci yang pertama, kata Perry, yaitu sinergi berbagai pemangku kepentingan dalam mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) unggulan di masing-masing daerah untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas pasar.
“Kedua, kreativitas dalam menghasilkan karya-karya kreatif yang dapat menarik pasar baik di dalam maupun luar negeri,” katanya.
Selain itu, kunci ketiga yaitu digitalisasi, baik dalam perluasan pasar (on boarding), pengelolaan usaha, maupun sistem pembayaran.
Perry menyampaikan, dalam mendukung kesuksesan Gernas BBI pada 2021, BI melalui 46 kantor perwakilan di daerah akan terus bersinergi mendukung tercapainya 30 juta UMKM terhubung dengan ekosistem digital pada tahun 2023 dengan berperan sebagai movement leader melalui berbagai program kreatif yang mengedepankan digitalisasi UMKM.
Peran tersebut dilakukan antara lain dengan memastikan produk UMKM dalam BBI terjaga kualitas dan kuantitasnya melalui program kurasi, menyelenggarakan berbagai kegiatan baik secara luring maupun daring, memperluas target merchant pengguna QRIS hingga 12 juta merchant pada 2021, dan mengkampanyekan Gernas BBI melalui berbagai kegiatan.
Adapun, sepanjang 2020 BI mencatat terjadi peningkatan jumlah merchant pengguna QRIS hingga mencapai 5,8 juta merchant dengan 84 persen di antaranya merupakan usaha berskala mikro dan kecil.
Ke depan, Perry mengatakan BI akan selalu berkomitmen untuk terus mengembangkan UMKM agar dapat berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional, dengan bersinergi dengan berbagai kementerian dan lembaga.
Sementara itu, dalam Survei Konsumen Bank Indonesia pada Desember 2020 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi menguat, mendekati zona optimis.
“Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2020 sebesar 96,5, meningkat dari 92,0 pada bulan November 2020. Keyakinan konsumen terpantau menguat pada seluruh kategori tingkat pengeluaran dan tingkat pendidikan,” papar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam rilisnya, Senin (11/1).
Secara spasial, lanjut Erwin, keyakinan konsumen membaik di 14 kota yang disurvei, dengan kenaikan tertinggi di kota Bandar Lampung, diikuti oleh DKI Jakarta dan Denpasar.
Keyakinan konsumen yang membaik pada Desember 2020 didorong oleh menguatnya persepsi terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi ke depan. Persepsi terhadap kondisi ekonomi saat ini membaik didukung oleh aspek ketersediaan lapangan kerja, penghasilan, dan ketepatan waktu pembelian barang tahan lama.
Sementara itu, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan meningkat, utamanya terhadap ketersediaan lapangan kerja.