Marketnews.id Perdagangan saham sepanjang pekan lalu mengalami pelemahan. Aksi ambil untung dan sentimen negatif serta perkembangan bursa di luar negeri jadi bahan pertimbangan investor. Gerakan investor asing justru menggeliat selama pekan ini. Pekan depan, pasar diprediksi balance dengan kecenderungan menguat.
Selama sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), atau pada periode 18-22 Januari 2021, seluruh data transaksi saham mengalami pelemahan. Bahkan, rata-rata nilai transaksi harian anjlok 18,19 persen menjadi Rp20,58 triliun.
Menurut Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) dalam sepekan mengalami penurunan sebesar 1,04 persen ke level 6.307 dari posisi 6.373 pada penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya.
“Perubahan sebesar 18,19 persen terjadi pada data rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan menjadi Rp20,58 triliun dari Rp25,15 triliun pada penutupan perdagangan pekan lalu,” kata Aji, di Jakarta, Minggu (24/1).
Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar di BEI selama sepekan mengalami penurunan sebesar 1,09 persen menjadi Rp7.348,94 triliun dari Rp7.430,37 triliun di pekan sebelumnya. Rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan menyusut 13,54 persen menjadi 1,62 juta kali dari 1,87 juta kali pada pekan sebelumnya.
Aji menyebutkan, rata-rata volume transaksi harian menurun sebesar 30,05 persen menjadi 22,63 miliar saham dari 32,36 miliar saham pada pekan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (22/1), investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp69,83 miliar, sedangkan untuk sepanjang 2021 atau hingga pekan ketiga Januari tercatat nilai beli bersih investor asing Rp11,32 triliun.