Marketnews.id Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Perjalanan waktu menjadi bahan buat instrospeksi dan memperbaiki kinerja guna memenuhi kebutuhan palanggan. Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku penyelenggara perdagangan saham di Bursa merilis produk layanan data, IDX Data Reference dan skema Non- Display Usage. Apa saja fasilitas baru yang diberikan dan manfaatnya buat pelaku bursa.
Guna memenuhi kebutuhan informasi pasar modal yang semakin kompleks dan beragam, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan produk layanan data, IDX Data Reference dan Skema Non-Display Usage.
Menurut Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono, peluncuran produk dan skema layanan data tersebut merupakan upaya BEI untuk mendukung pengembangan bisnis bagi perusahaan sekuritas, data vendor, financial analyst Perusahaan Tercatat, Manajer Investasi maupun seluruh stakeholders di pasar modal.
“Peluncuran produk ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan layanan data yang semakin beragam, serta bisa memberikan kemudahan mengakses data agar dapat dijangkau oleh seluruh pihak,” ujar Aji di Jakarta, Jumat (22/1).
Dia mengatakan, sejauh ini BEI selalu proaktif dalam menjawab kebutuhan dan permintaan pasar, salah satunya adalah penyediaan informasi laporan keuangan dan aksi korporasi dalam mendukung pengambilan keputusan berinvestasi maupun perencanaan strategi perusahaan.
Oleh karena itu, jelas Aji, IDX Data Reference hadir sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan layanan data yang berkaitan dengan pendistribusian informasi Perusahaan Tercatat. Produk ini dinilai sesuai dengan kebutuhan pelanggan data BEI dalam menganalisis portfolio valuation, distribusi keterbukaan informasi hingga risk management.
Dengan berlangganan produk ini, maka para pelanggan data BEI akan menerima layanan distribusi data secara system to system yang meliputi informasi financial statement, corporate action, laporan rutin, laporan keterbukaan informasi yang material dan laporan suspensi atau unsuspensi Perusahaan Tercatat.
“IDX Data Reference memungkinkan bagi pelanggan data BEI untuk memangkas banyak waktu dalam mendapatkan data seluruh Perusahaan Tercatat secara lengkap, rinci serta ter-update. Sehingga dapat mendukung perusahaan dalam melakukan analisis dan membuat keputusan secara cepat,” papar Aji.
Sementara itu, lanjut Aji, Skema Non-Display Usage merupakan layanan data yang diberikan kepada pelanggan data BEI untuk keperluan penghitungan, proses dan analisa dalam perancangan produk jasa informasi atau pun penciptaan produk investasi, serta produk turunan.
“Skema ini akan lebih spesifik menyediakan layanan data untuk pelanggan data BEI yang penggunaan datanya ditujukan untuk internal dan tidak untuk ditampilkan kepada publik secara luas,” ucap Aji.
Dengan layanan data Skema Non-Display Usage, menurut dia, para pelanggan data BEI bisa mengembangkan produk-produk investasi yang lebih beragam bagi para investor. Tentunya, hal tersebut dapat meningkatkan minat investor untuk berinvestasi dan akan berdampak pada perkembangan pasar modal.
Aji memaparkan, saat ini terdapat empat kategori tujuan penggunaan data pada Skema Non-Display Usage, yaitu: pada Kategori 1, penggunaan layanan data BEI untuk kebutuhan algorithmic trading, Kategori 2 untuk kebutuhan investment analysis, portofolio valuation, risk management dan quantitative analysis.
Sedangkan pada Kategori 3 untuk kebutuhan pembuatan data turunan (derived data) dan index creation. Kategori 4 merupakan penggunaan layanan data BEI di luar cakupan Kategori 1-3. “Dengan adanya IDX Data Reference dan kebijakan Skema Non-Display Usage, maka diharapkan dapat semakin meningkatkan aktivitas pasar modal,” kata Aji.