MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
Marketnews.id Setelah mendapat restu dari pemegang saham, PT Garuda Indonesia Tbk mengganti direktur keuangan dan menerbitkan obligasi konversi maksimal Rp8,5 triliun. Dana ini diharapkan sudah dapat diterima oleh manajemen agar operasional perusahaan tidak terganggu dan kerugian dapat dikurangi.
Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk menerbitkan obligasi konversi dengan jumlah maksimum Rp8,5 triliun rupiah, untuk membantu mengatasi pandemi virus corona.
Kementerian Keuangan akan membeli penerbitan obligasi dengan tenor tujuh tahun itu, melalui perusahaan investasi negara PT Sarana Multi Infrastruktur.
“Kami juga berharap obligasi ini dapat mendorong pemulihan yang lebih cepat di industri penerbangan, yang pada akhirnya dapat membantu pemulihan ekonomi nasional,” kata Kepala Eksekutif Irfan Setiaputra, setelah rapat pemegang saham Garuda, Jumat (20/11).
Irfan menambahkan, hasil penjualan obligasi akan digunakan untuk mendukung likuiditas dan solvabilitas serta biaya operasional perusahaan. Dana hasil penjualan obligasi diharapkan mengalir ke rekening Garuda sebelum akhir tahun ini.
Seperti diketahui, kinerja keuangan Garuda merah membara akibat penerapan langkah pembatasan aktivitas akibat virus korona yang menghentikan sebagian besar industri penerbangan global, karena pemerintah berusaha keras untuk menghentikan penyebaran penyakit itu.
Neraca keuangan Garuda yang belum diaudit membukukan kerugian bersih USD1,07 miliar dalam periode Januari hingga September, jauh lebih besar dibandingkan laba yang dihasilkan setahun sebelumnya sebesar USD122,42 juta.
