Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT AirAsia Indonesia Tbk, Berusaha Tetap Survive Di Tengah Pendemi

PT AirAsia Indonesia Tbk, Berusaha Tetap Survive Di Tengah Pendemi

Marketnews.id Bisnis penerbangan, termasuk bisnis yang paling terpapar oleh pendemi Covid-19. Terjadinya pembatasan pergerakan orang berdampak tidak beroperasional armada penerbangan yang akhirnya berdampak pada minusnya pendapatan perusahaan. PT AirAsia Indonesia Tbk, termasuk perusahaan penerbangan yang masih bertahan meskipun harus melakukan efisiensi disegala lini usaha termasuk pengurangan tenaga kerja.

PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP), akan tetap memperoleh dukungan finansial dari AirAsia Group Berhad untuk keberlangsungan operasionalnya hingga kini.

VP Corporate Secretary AirAsia Indonesia Indah Permatasari Saugi mengatakan, sejak awal 2020, kegiatan usaha Kelompok Usaha telah, terus dipengaruhi oleh penyebaran Covid-19.

Menurutnya, keberlarutan penyebaran wabah dapat berdampak fatal pada perekonomian Indonesia dan sejumlah sektor bisnis. Pada saat ini, masih terdapat ketidakpastian atas waktu pemulihan industri penerbangan.


Indah menuturkan, untuk mengantisipasi terjadinya efek yang merugikan kinerja keuangan kelompok usaha, manajemen mengimplementasikan langkah-langkah penghematan biaya. Langkah ini akan terus diimplementasikan sampai saat pemulihan situasi bisnis untuk menjaga kesinambungan usaha, di antaranya seperti pengurangan gaji, pengurangan pada acara, sponsor, dan biaya-biaya pemasaran.

“Kami telah Bekerja sama dengan Grup AirAsia untuk negosiasi ulang biaya dengan vendor-vendor dan optimalisasi kapasitas pesawat. Lebih lanjut, kelompok usaha juga mendapatkan surat pernyataan dukungan keuangan dari AirAsia Group Berhad yang menyatakan bahwa mereka akan terus memberikan dukungan keuangan yang diperlukan untuk menjalankan usaha,” jelasnya dari keterbukaan informasi publik yang dikutip, Kamis (3/9/2020).

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian semester I/2020, Indah menyebutkan, kendati pendapatan dan hasil usaha Kelompok Usaha menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Kelompok Usaha masih mengalami rugi komprehensif konsolidasian senilai Rp1,2 trilliun dan arus kas positif dari aktivitas operasi sebesar Rp193,5 miliar yang berakhir pada 30 Juni 2020.


Adapun, sejauh ini. model bisnis dari Grup AirAsia berkeyakinan pada pengoperasian satu jenis pesawat dengan konfigurasi yang identik, point-to-point connectivity, utilisasi pesawat yang tinggi, sistem platform pemesanan satu atap dalam Grup AirAsia (airasia.com), jaringan rute yang luas dan kemampuan pemanfaatan pembelian secara massal untuk menyediakan keunggulan biaya.

Manajemen juga mengambil keuntungan dari efek jaringan yang luas melalui jaringan utama Grup AirAsia di Kuala Lumpur serta memperluas konektivitas di dalam jaringan domestik, pungkasnya.

Check Also

Daaz Bara Lestari Siap Lepas 300 Juta Lembar Saham Di Harga Rp835-900 Per Saham

MarketNews.id-Daaz Bara Lestari milik Erwin Sutanto, tengah mengincar dana publik hingga Rp270 miliar untuk belanjakan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *