Home / Korporasi / BUMN / PT Timah Tbk Teruskan Efisiensi Di Semester Kedua 2020

PT Timah Tbk Teruskan Efisiensi Di Semester Kedua 2020

Marketnews.id Semester pertama tahun ini, PT Timah Tbk mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 390,07 miliar. Penurunan pendapatan hingga 18,5 persen. Semester volume produksi biji timah menurun 47,3 persen.

Manajemen PT Timah (Persero) Tbk (TINS) mengungkapkan, pada Semester II-2020 perseroan akan lebih fokus melanjutkan strategi efisiensi biaya di semua lini bisnis dalam upaya menjaga kinerja keuangan untuk Tahun Buku 2020.


Menurut Direktur Keuangan TINS, Wibisono, secara operasional, TINS akan melanjutkan action plan berupa efisiensi di setiap lini bisnis, optimalisasi alat-alat produksi, serta menjaga kinerja produksi dan penjualan agar cashflow tetap optimal.


“Efektivitas manajemen biaya yang saat ini dilakukan akan mulai terlihat pada laporan finansial di kuartal-kuartal berikutnya,” kata Wibisono saat pelaksanaan Public Expose Live 2020 di Jakarta, Jumat (28/8).


Selain itu, lanjut Wibisono, biaya bahan baku yang berkontribusi besar terhadap struktur biaya disiasati melalui third-party renegotiation untuk kompensasi yang lebih ekonomis. TINS memanfaatkan pula backlog atau persediaan timah setengah jadi untuk dilebur kembali menjadi logam timah, sehingga berkontribusi positif terhadap penerimaan pendapatan.


Dengan demikian, jelas dia, potensi perbaikan performa TINS tetap yang terbuka dan ditambah dengan pemulihan harga logam timah di London Metal Exchange (LME) akan semakin menguatkan optimisme dan harapan TINS pada Semester II-2020.


Sejauh ini, tambah Wibisono, harga logam timah di LME berangsur membaik, dengan harga rata-rata pada Juni 2020 senilai USD 17.119 atau meningkat 9 persen dibanding bulan sebelumnya. “Sinyal positif tersebut menumbuhkan optimisme akan pulihnya pasar timah dunia, setelah terpukul pandemi Covid-19,” ucapnya.


Lebih lanjut dia menyebutkan, pada Semester I -2020, TINS mencatatkan volume produksi bijih timah sebanyak 24,99 ribu ton atau menurun 47,3 persen (year-on-year). Sedangkan, produksi logam menurun 26,2 persen (y-o-y) menjadi 27,83 ribu ton dan penjualan logam menurun 0,3 persen (y-o-y) menjadi 31,51 ribu ton.


Pada paruh pertama tahun ini, TINS mencatatkan ekspor timah sebesar 98,3 persen ke lima negara tujuan, seperti Singapura (17,9 persen), Korea Selatan (16,2 persen), China (14,8 persen), AS (11,2 persen) dan India (1,2 persen). Total kontribusi ekspor timah ke lima negara tersebut mencapai 71,3 persen.


Sebagaimana diketahui, pada Semester I-2020 TINS membukukan nilai pendapatan sebesar Rp7,98 triliun atau menurun 18,5 persen (y-o-y), sehingga perseroan tercatat mengalami rugi bersih sebesar Rp390,07 miliar atau berhasil ditekan dari posisi Kuartal I-2020 yang mencatatkan rugi bersih Rp412,86 miliar.

Check Also

BEI Pertanyakan Alasan DEWA Tetapkan Harga Private Placement Rp65 Per Saham

MarketNews.id-Bursa Efek Indonesia (BEI), menelisik penetapan harga pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *