Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Bumi Serpong Damai Revisi Target 2020

PT Bumi Serpong Damai Revisi Target 2020

Marketnews.id Sepanjang kuartal pertama 2020, PT Bumi Serpong Damai Tbk, mengalami penurunan laba bersih signifikan dari Rp700 miliar menjadi Rp 300 miliar. Pendemi Covid-19, menjadi faktor utama menurunnya pendapatan perseroan. Dengan diberlakukannya protokol kesehatan membuat mall yang dikelola perseroan hampir tiga bulan ditutup dan berdampak pada Pendapatan perseron.

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menyampaikan perolehan pendapatan pra penjualan (marketing sales) Rp 1,8 triliun per kuartal I-2020. Pencapaian ini mencerminkan sebanyak 25% dari marketing sales yang ditargetkan Rp 7,2 triliun sepanjang tahun 2020.


Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, Hermawan Wijaya mengatakan kinerja di kuartal I-2020 ditopang oleh penjualan proyek Nava Park dan The Zora di BSD City serta Apartment Southgate di TB Simatupang Jakarta.


Dari sisi keuangan pada periode kuartal I-2020, BSDE mencatat pendapatan Rp 1,5 triliun dengan laba bersih Rp 300 miliar. Posisi pendapatan ini menunjukan penurunan tipis dibanding kuartal I-2019 yang tercatat Rp 1,6 triliun, adapun laba bersih turun dari angka Rp 700 miliar per kuartal I-2019.


Dalam acara Paparan Publik BSDE yang digelar secara virtual melalui aplikasi Zoom, Jumat 10 Juli 2020 manajemen BSDE mengakui penurunan pendapatan merupakan imbas dari pandemi Covid-19 terutama dari bisnis perkantoran dan pusat perbelanjaan.


“Kami mendukung kebijakan pemerintah dalam mengurangi penyebaran pendemi Covid-19 termasuk PSBB , karena itu sekitar 70% tenant perkantoran dan pusat perbelanjaan yang kami kelola ditutup,” imbuh Sekretaris Perusahaan BSDE, Christy Grasella saat Paparan Publik Perseroan.


Penutupan perkantoran dan mal terkait kebijakan PSBB menurutnya membuat BSDE harus memberikan potongan biaya sewa agar dapat meringankan para penyewa.


Sementara terkait penjualan unit hunian, Manajemen BSDE juga mengakui ada penundaan launching dari beberapa proyek. Kondisi ini menurutnya kemungkinan akan berdampak pada pencapaian target marketing sales Rp 7,2 triliun di 2020.


Untuk itu, BSDE menurut Christy sedang mengkaji untuk merevisi target marketing sales, kendati belum dipastikan jumlahnya. “Saat menetapkan target Rp 7,2 triliun di Februari 2020, view kami masih optimistis karena belum tampak akan terjadi pandemi Covid-19. Setelah memperhatikan meluasnya pandemi, kami sedang kaji untuk melakukan revisi target marketing sales,” urainya.


Tak hanya itu, BSDE juga akan mamangkas alokasi dana belanja modal (capex) sebesar 50% dari Rp 4 triliun – Rp 5 triliun tahun ini. Pemangkasan alokasi belanja modal terutama ditujukan untuk akuisisi lahan dan pembukaan lahan baru.


“Alokasi Capex terbesar kami tahun ini pada proyek jalan tol Serpong – Balaraja yang mencapai Rp 700 miliar, proses konstruksi proyek ini sempat terhenti akibat pandemi Covid-19 tapi saat ini pihak kontraktor kami kembali memulai pekerjaan,” imbuh Christy.


Adapun untuk target kinerja keuangan di tahun 2020, khususnya laba bersih manajemen BSDE enggan menyampaikan target baru akibat pandemi. “Kami tentu berharap ada kenaikan, tapi direksi belum memiliki konsensus jumlah target laba bersih tahun ini, karena hal ini juga sangat dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” kata Hermawan.


Terkait kinerja tahun 2019, BSDE tercatat melampaui target marketing sales yang ditetapkan sebesar Rp6,20 triliun. Marketing sales di akhir tahun mencapai Rp6,50 triliun.


Di sisi lain, pendapatan usaha juga tercatat sebesar Rp7,08 triliun dan laba bersih sebesar Rp2,79 triliun. Total Aset akhir tahun 2019 adalah Rp54,44 triliun, sementara total ekuitas Rp33,55 triliun.


Pada bulan Juni yang lalu, BSDE telah melaksanakan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) sebesar 10% dari total modal disetor. Melalui aksi korporasi ini, BSDE mendapat tambahan dana sebesar Rp1,23 triliun.

Check Also

Daaz Bara Lestari Siap Lepas 300 Juta Lembar Saham Di Harga Rp835-900 Per Saham

MarketNews.id-Daaz Bara Lestari milik Erwin Sutanto, tengah mengincar dana publik hingga Rp270 miliar untuk belanjakan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *