Home / Corporate Action / BKPM : Realisasi Investasi Semester I Naik 1,8 Persen Jadi Rp402,6 Triliun

BKPM : Realisasi Investasi Semester I Naik 1,8 Persen Jadi Rp402,6 Triliun

Marketnews.id Angka realisasi investasi sepanjang kuartal pertama dan kedua mengalami penurunan dibandingkan dengan angka realisasi tahun sebelumnya. Tapi bila digabungkan di semester pertama, angka realisasi mengalami peningkatan dari Rp 395,6 triliun menjadi Rp 402,6 triliun.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM ), merilis angka realisasi investasi pada triwulan II 2020 sebesar Rp191,9 triliun. Dibandingkan dengan triwulan I 2020, realisasi ini turun 8,9 persen dengan nilai realisasi investasi kala itu sebesar Rp210,7 triliun.


Sementara jika dibandingkan dengan triwulan II 2019 terjadi penurunan sebesar 4,3 persen dimana saat itu realisasinya mencapai Rp200,5 triliun.


Kepala BKPM , Bahlil Lahadalia, mengatakan meskipun secara kuartal terjadi penurunan, namun jika diakumulasikan antara triwulan I dan II tahun 2020 ini (semester I 2020), realisasi investasi mengalami kenaikan 1,8 persen year on year (yoy). Tercatat total nilai realisasi investasi sepanjang Januari – Juni 2020 sebesar Rp402,6 triliun. Sementara pada semester I 2019 realisasi investasinya hanya Rp395,6 triliun.


“Nilai realisasi investasi dari PMA (Penanam modal asing) pada triwulan II 2020 sebesar Rp97,6 triliun dan dari PMDN (Penanam modal dalam negeri) sebesar Rp94,3 triliun. Total realisasi ini setara 49,3 persen dari target kita tahun ini Rp817,2 triliun,” ujar Bahlil dalam teleconference, Rabu (22/7).


Bahlil menambahkan, dari sisi penyerapan tenaga kerja, realisasi investasi pada triwulan II 2020 mampu menciptakan lapangan kerja hingga 263.109 orang. Jumlah ini memang lebih kecil jika dibandingkan dengan realisasi investasi di triwulan I 2020 yang mencapai 303.085 orang.


“Ini angka bukan sulapan bim salabim, ini bisa diuji kalau ada yang nggak setuju ayo debat sebab ini angkanya riil berdasarkan proyek yang ada,” sambung Bahlil.


Sementara itu realisasi investasi berdasarkan kepulauan, untuk wilayah Jawa pada triwulan II 2020 mencapai Rp100,6 triliun atau setara 52,4 persen dari total realisasi. Kemudian untuk wilayah di luar Pulau Jawa mencapai Rp91,3 triliun atau 47,6 persen. Sedangkan secara kumulatif realisasi investasi di Jawa mencapai Rp208,9 triliun atau setara 51,9 persen dari total akumulasi. Sementara untuk realisasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp193,7 triliun atau setara 48,1 persen.


“Realisasi investasi di luar Jawa (secara kumulatif) terjadi kenaikan 9,1 persen year on year, sementara di Jawa turun 4,2 persen,” tuturnya.


Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan, dilihat dari propinsi tujuan investasinya pada triwulan II 2020 yang tertinggi terjadi di DKI Jakarta sebesar Rp30,1 triliun, kemudian di Jawa Barat sebesar Rp28 triliun dan di Jawa Timur sebesar Rp19,6 triliun.

Namun jika diakumulasikan propinsi yang paling favorit dijadikan tempat untuk realisasi investasi yaitu Jawa Barat sebesar Rp57,9 triliun, Jawa Timur sebesar Rp51 triliun dan di DKI Jakarta sebesar Rp50,2 triliun.


“Lokasi terbanyak yang menyerap investasi sepanjang Januari – Juni 2020 adalah Jawa Barat paling tinggi menjadi nomor satu, kemudian nomor kedua adalah Jawa Timur ketiga DKI Jakarta, nomor empat adalah Jawa Tengah dan yang nomor urutan kelima adalah Riau,” pungkas Bahlil.

Check Also

Produk Smooth Fluid Kilang Pertamina Dukung Capaian TKDN

MarketNews.id- Pemerintah terus mendorong pemanfaatan produk-produk yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di semua …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *