Marketnews.id Optimisme manajemen PT MIDI Utama Indonesia Tbk, patut dicontoh. Meskipun jalan nya usaha terpapar Covid-19, perseron tetap yakin usaha akan terus berlanjut dan hingga kini tidak melakukan pengurangan tenaga kerja.
Meski terdapat pembatasan jam operasional gerai yang berbeda-beda antar daerah, PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) memproyeksikan kenaikan laba bersih hingga 50 persen secara tahunan untuk periode kuartal pertama pada tahun 2020.
Berdasar keterangan perseroan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan menyatakan kondisi kelangsungan usaha memang terganggu oleh Covid-19 dan berdampak pada pembatasan operasional saja.
Di samping itu, perseroan juga memperkirakan adanya kenaikan total pendapatan kurang dari 25 persen pada paruh pertama tahun ini.
Untuk diketahui, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp27,94 miliar dan pendapatan bersih senilai Rp2,63 triliun pada kuartal pertama tahun 2019.
Walhasil, berdasarkan perkiraan kalkulasi manajemen, laba bersih perseroan bisa meningkat hingga Rp13,97 miliar dan total penjualan naik kurang dari Rp657,02 miliar pada triwulan pertama tahun ini.
Dengan perkiraan jangka waktu pembatasan operasional selama 3 bulan, kontribusi pendapatan dari kegiatan operasional yang mengalami pembatasan operasional adalah sebesar 25 persen dari total pendapatan konsolidasi tahun 2019.
Saat ini, jaringan ritel MIDI memiliki 23.685 karyawan yang berstatus tetap dan tidak tetap. Tapi tidak ada pegawai yang terdampak secara finansial dan status akibat dari penyebaran virus mematikan tersebut.
Adapun, di tengah pembatasan jam operasional yang bervariasi antar daerah, perseroan akan tetap mematuhi peraturan yang berlaku tersebut, mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dan memastikan agar distribusi pasokan barang-barang ke semua gerai tetap berjalan dengan lancer.
Perseroan juga mempunyai layanan pesan antar MIDI Kriing yang memudahkan konsumen sehingga konsumen tidak perlu datang langsung ke toko secara fisik. Kegiatan-kegiatan corporate social responsibility juga terus dilakukan oleh perseroan untuk meringankan beban pihak-pihak yang membutuhkan.
Sebagai informasi, MIDI mencatatkan laba bersih sebesar Rp203,06 miliar, naik 27,59 persen dibandingkan 2018 sebesar Rp159,15 miliar.
Secara umum, kinerja pendapatan MIDI tumbuh 8,63 persen menjadi Rp11,62 triliun pada tahun 2019. Segmen makanan berkontribusi besar terhadap penjualan perseroan yakni sebesar 58,18 persen, diikuti oleh segmen minuman sebesar 28,56 persen dan makanan segar sebesar 13,26 persen dari total omzet.
Sementara dari segi geografis, penjualan di wilayah Jabodetabek menyumbang pendapatan terbesar bagi perseroan yakni sebesar 55,33 persen. Kemudian disusul luar Jawa sebesar 31,15 persen dan daerah Jawa luar Jabodetabek sebesar 13,52 persen.