Marketnews.id Haruskah pendemi Covid-19, selalu dijadikan alasan kinerja perusahaan mengalami penurunan. Padahal pada tahun sebelumnya perseroan mampu mendulang laba bersih hingga USD5,62 juta.
Pada Kuartal I-2020, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mencatatkan rugi bersih sebesar USD2,09 juta, padahal selama tiga bulan pertama setahun sebelumnya emiten anggota Indeks Kompas100 ini mampu mencatatkan laba bersih sebesar USD5,62 juta.
Berdasarkan laporan keuangan BRPT untuk Kuartal I-2020 yang dipublikasi di Jakarta, Kamis (11/6), pendapatan bersih perseroan tercatat menurun menjadi USD610,6 juta dari perolehan di sepanjang tiga bulan pertama 2019 yang mencapai USD679,24 juta.
Sementara itu, beban pokok pendapatan BRPT di kuartal pertama tahun ini mengalami kenaikan menjadi USD518,64 juta dari USD514,67 juta pada kuartal pertama tahun lalu. Sehingga pada Kuartal I-2020, jumlah laba kotor perseroan melorot menjadi USD91,96 juta dari USD164,58 juta pada Kuartal I-2019.
Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, BRPT mencatatkan jumlah beban penjualan senilai USD10,93 juta, beban umum dan administrasi sebesar USD24,61 juta, serta beban keuangan tercatat mencapai USD44,6 juta.
Dengan demikian, pada Kuartal I-2020, BRPT mencatatkan laba sebelum pajak sebesar USD20,56 juta dengan beban pajak penghasilan senilai USD6,37 juta. Maka, laba bersih periode berjalan yang diraih BRPT selama tiga bulan pertama tahun ini hanya senilai USD14,19 juta atau jauh lebih rendah dibanding periode yang sama di 2019 sebesar USD36,43 juta.
Adapun jumlah laba bersih periode berjalan yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali untuk Kuartal I-2020 mencapai USD16,28 juta. Sehingga, pada tiga bulan pertama tahun ini kinerja keuangan perseroan berbalik mencatatkan kerugian bersih sebesar USD2,09 juta.
Per 31 Maret 2020, jumlah liabilitas BRPT tercatat sebesar USD4,4 miliar atau sedikit lebih rendah dibanding posisi per 31 Desember 2019 sebesar USD4,43 miliar. Sedangkan, jumlah ekuitas perseroan per akhir Maret 2020 tercatat senilai USD2,73 miliar atau lebih kecil dibanding per 31 Desember 2019 senilai USD2,75 miliar.