Marketnews.id Ketidakpastian laba tidak lagi menjadi fokus investor Asia, mereka menunggu sinyal kebangkitan ekonomi.Jelang akhir pekan ini, Jumat (17/4), para traders kembali memburu aset berisiko, mendorong kenaikan indeks MSCI Asia Pacific hingga 2,3% ke level sekitar satu poin dari posisi bullmarket secara teknikal.
Harapan akan terjadinya pemulihan ekonomi yang cepat memicu optimisme pasar, didukung beberapa titik terang dari rilis data China terbaru dan rencana AS untuk membuka kembali sebagian kegiatan ekonominya.
“Semua mata tertuju pada masa depan,” kata Banny Lam, direktur pelaksana CEB International Capital Corp. Investor terlihat mengabaikan musim laporan keuangan – “yang bagaimanapun akan tetap buruk” – dan bertaruh pada prospek perbaikan ekonomi global yang lebih cepat dari perkiraan, ujar Lam, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (17/4).
Banyak investor memilih berdamai dengan data kontraksi pertama ekonomi China dalam beberapa dasawarsa. Sebagian menemukan kelegaan pada kenyataan bahwa penurunan output industri China pada Maret lalu “hanya” 1,1%, jauh lebih baik dari ekspektasi.
Jelang akhir pekan, semua bursa saham Asia bermanuver di zona hijau warna hijau, dipimpin reli indeks saham Filipina, Korea Selatan dan Hongkong. Sektor teknologi dan bahan baku membukukan keuntungan terbaik, Indeks MSCI Asia Pacific sudah rebound 6% pada bulan ini, berada di jalur kenaikan bulanan terbaiknya sejak Januari 2019.
Lalu bagaimana pasar modal Indonesia menyikapi nya. Setelah bergerak sangat volatil sepanjang pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup pergerakan dengan manis di zona hijau. IHSG ditutup menguat 3,44 persen pada perdagangan Jumat (17/4/2020).
IHSG bergerak dengan tren mengarah naik sejak awal perdagangan. Indeks bergerak pada rentang 4.480,88—4.637,24 sepanjang perdagangan hari ini hingga akhirnya parkir di level 4.634,83, sedikit di bawah level tertingginya hari ini.
Sebanyak 262 saham menguat, 132 melemah, dan 131 lainnya bergeming dari posisi sebelumnya.
Total perdagangan tercatat mencapai Rp7.383 triliun di seluruh pasar dengan aksi net sell atau jual bersih investor asing sebesar Rp552,37 miliar. g
Saham PT Putra Rajawali kencana Tbk. (PURA) menjadi saham yang paling tinggi kenaikannya yakni 33,78 persen. Diikuti oleh DMMX (17,46 persen), TOWR (8,64 persen), BBRI (8,43 persen), TLKM (7,74 persen) dan ADRO (6,15 persen).