Marketnews.id Bisnis properti sepanjang tahun 2019 lalu, dapat dikatakan mampu bertahan ditengah ketidakpastian usaha. PT Summarecon Agung, salah satu emiten properti yang mampu bertahan dan meraih laba.
Seperti diketahui, PT Summarecon Agung Tbk membukukan pendapatan Rp5,94 triliun sepanjang 2019, tumbuh 4,94 persen dibandingkan dengan posisi 2018.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan perseroan, Jumat (27/3/2020), pertumbuhan pendapatan juga diikuti kenaikan beban sebesar 5,7 persen menjadi Rp3,09 triliun.
Walaupun demikian, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tetap mencatatkan kenaikan menjadi sebesar Rp514 miliar, naik 14,7 persen daripada perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp448 miliar.
Laba bersih per saham yang diatribusikan ke pemilik entitas induk pun ikut naik dari posisi Rp31,1 pada 2018 menjadi sebesar Rp35,7.
Di sisi lain, total liabilitas perseroan sepanjang 2019 naik sebanyak 5,2 persen menjadi sebesar Rp14,99 triliun daripada tahun sebelumnya sebesar Rp14,23 triliun. Dari total liabilitas tersebut, terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp9 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp5,97 triliun.
Total kas dan setara kas akhir periode SMRA mencapai Rp1,66 triliun naik 9,2 persen dibandingkan dengan posisi 2018 sebesar Rp1,52 triliun.
Melihat kinerja keuangan di atas, buat pemegang saham publik, laba besar yang dihasilkan perseroan tidak berdampak. Pasalnya, laba per saham yang diperoleh hanya Rp 35,7 per saham. Itu pun bila seluruh laba yang diraih dikeluarkan sebagai sebagai deviden.