Marketnews.id Disaat pasar dalam tekanan hebat dan sempat dihentikan, erdagangan saham PT AMAN mampu meraih gain sebesar 34,4 %. Emiten yang bergerak dalam bidang properti ini yakin dalam tahun 2020 ini mampu meraih laba Rp 30 hingga Rp 40miliar.
PT Makmur Berkah Amanda Tbk secara resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-18 yang melaksanakan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) tahun ini.
AMAN merupakan emiten dari sektor properti yang bergerak di bidang pembangunan kawasan industri dan jasa kawasan industri serta investasi pada entitas anak yang bergerak di bidang perhotelan.
Melalui IPO, perusahaan melepas 585.000.000 saham atau 15,10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Pada masa penawaran umum yang berlangsung tanggal 3-6 Maret 2020, terjadi oversubscribed sebesar 11 kali dari porsi penjatahan terpusat (pooling) saham yang ditawarkan ke publik.
Direktur Utama AMAN Adi Saputra Tedja Surya mengatakan, dari dana dari hasil IPO ini, 60% akan digunakan untuk akusisi lahan sekitar 12.000 meter persegi dikawasan Sidoarjo, Jawa Timur. Sementara, 30% akan digunakan untuk permodalan dan 10% untuk pernyertaan modal anak usaha, yakni Hotel Westin di Ubud, Bali.
Sayangnya, baru 15 menit IPO, perdagangan dihentikan pukul 09.15 WIB karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 5,01% ke level 4.650,58. Hal ini membuat sistem JATS otomatis menghentikan perdagangan.
Menanggapi kondisi tersebut, Adi Saputra Tedja Surya mengaku sudah memprediksinya, sebab menurutnya kondisi saat ini tidak hanya dialami oleh BEI, namun juga pasar modal lainnya, termasuk AS dan Eropa.
Ia juga menjelaskan, kondisi saat ini, di mana penyebaran virus corona kian masif, tidak menjadi alasan AMAN menunda pelaksanaan IPO. Pasalnya, Adi yakin fundamental perusahaan cukup kuat.
“Kita yakin dengan fundamental perusahaan kita. Jadi kita putuskan tetap IPO,” ungkapnya.