Marketnews.id Kepedulian sosial, kata yang tepat buat para dermawan yang menyumbangkan apa yang dimilikinya buat kepentingan orang banyak. Kalau kemarin, kelompok usaha besar yang bernama konglomerat, kini usaha menengah juga tidak tinggal diam ingin berbagi buat negara.
Kini, giliran perusahaan yang bergerak dalam bidang distributor alat kesehatan inovatif PT ltama Ranoraya Tbk(IRRA) menyumbangkan sejumlah Alat Pelindung Diri (APD) dalam rangka membantu pemerintah menanggulangi virus Corona atau Covid-19.
Direktur Itama Ranoraya, Heru F Syarif menyatakan melihat begitu maraknya penularan virus Corona di lndonesia membuat banyak orang khawatir. Ditambah akhir-akhir ini dalam pemberitaan bahwa perkembangannya sangat cepat ke beberapa kota di lndonesia.
“Pada kesempatan ini kami bermaksud untuk berpartisipasi dan menyumbangkan beberapa peralatan APD yang dapat digunakan oleh tenaga medis dalam menghadapi maraknya situasi penularan virus Covid-19,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (20/3).
Rincian APD yang disumbang oleh IRRA yakni Safety Goggle XP Tool SG 101-1 sebanyak 200 pcs, Masker 3M 8210 200 pcs, Sarung Tangan Obgyn Onemed p 56 cm 200 pasang, AP Boots Terra white 200 pasang. Kemudian, Medical Gloves Rubber Latex 4 box, Shoe Cover Meditech 200 pasang, dan Cover All Meditech ukuran L dan XL 200 set.
Tambahan informasi, Itama Ranoraya juga berencana untuk mengimpor alat tes corona atauRapid Test Diagnostics Covid-19.
Direktur Itama Ranoraya, Pratoto S. Raharjo mengamini IRRA akan mengimpor alat tes corona. “Saat ini IRRA sedang dalam proses izin registrasi alat tes Corona,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (20/3).
Pratoto mengungkapkan Rapid Test Diagnostics Covid-19 akan diimpor dari Singapura. Setelah izin keluar, IRRA akan mengimpor sebanyak 100.000 unit. “Kami berharap izinnya keluar di bulan ini sehingga awal April sudah bisa didistribusikan,” ungkapnya.
Pratoto bilang untuk pertama-tama, IRRA akan mendistribusikannya dalam rangka Corporate Social Responsibility (CSR) sehingga sifatnya sukarela. Kemudian selanjutnya akan diurus izin bussiness to bussiness (B2B). Pasti nya emiten lain juga akan tergerak untuk melakukan hal yang sama atas nama kepedulian terhadap sesama.