Marketnews.id Pro kontra apakah Pemerintah melakukan lockdown atau tidak menimbulkan spekulasi di masyarakat. Ekonomi secara global tanpa Pendemi Covid-19, sudah memburuk. Apalagi bila pendemi ini terus berlangsung membuat masyarakat khususnya yang penghasilannya tidak tetap menjadi khawatir. Meskipun beberapa stimulus telah dikeluarkan Pemerintah, tapi belum semua lapisan masyarakat mendapatkan manfaat stimulus tersebut.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan pasokan uang tunai di tengah penyebaran wabah virus Corona (Covid-19).
Menurutnya, pasokan uang tunai yang tersedia di anjungan tunai mandiri (ATM) saat ini lebih dari cukup.
“Supply uang tunai saat ini lebih dari cukup. Totalnya ada Rp450 triliun, cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga enam bulan ke depan,” katanya saat siaran di Channel Youtube Bank Indonesia, Kamis (26/3/2020).
Selain memastikan pasokan, BI juga telah mengganti uang kertas yang berasal dari bank dengan uang baru.
Pasalnya, uang kertas yang beredar di masyarakat berpotensi menjadi sarana penularan (carrier) virus corona. Uang kertas dari bank, lanjutnya, sudah dikarantina oleh petugas BI.
“Saya sudah menginstruksikan agar 46 kantor perwakilan BI di daerah segera mengganti uang di ATM dengan yang baru,” lanjutnya.
Perry juga meminta masyarakat menggunakan transaksi nontunai, misalnya melalui mobile banking, internet banking, dan QRIS.
Selain lebih bersih dan bebas virus, transaksi nontunai juga bisa lebih murah, efektif, dan efisien. Transaksi nontunai juga dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.
“Kalau nontunai bisa dilakukan di rumah. Sejalan dengan instruksi pemerintah agar masyarakat work from home dan social distancing selama penanganan Covid-19,” ujar Perry.
Benar uang tunai tersedia cukup dan bahkan bisa bertahan hingga enam bulan ke depan. Tentunya, uang itu buat yang memiliki uang atau tabungan di bank. Lalu, bagaimana buat masyarakat yang tidak memiliki tabungan. Apalagi malah terlilit oleh utang. Makin lengkaplah penderitaan masyarakat kurang beruntung di negeri ini.