Marketnews.id Neraca Perdagangan kita masih defisit. Keadaan ini diperkirakan masih akan terus berlangsung hingga akhir tahun ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan neraca perdagangan nasional pada Oktober 2019 mengalami surplus USD0,16 miliar. Hal itu terjadi lantaran besaran nilai ekspor lebih tinggi dibandingkan nilai impor. Namun demikian secara kumulatif sejak Januari – Oktober 2019 masih defisit sebesar USD1,79 miliar akibat nilai impor kumulatif lebih tinggi dibandingkan ekspornya.Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan nilai ekspor pada periode Oktober 2019 sebesar USD14,93 miliar atau meningkat 5,92 persen dibandingkan dengan ekspor pada September 2019 (month to month / mtom) yang mencapai USD14,1 miliar. Sementara jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2018 (year on year / you) nilai ekspor turun 6,13 persen yang mencapai USD15,92 miliar.”Penyebab peningkatan ekspor karena ekspor migas meningkat 11,58 persen dengan nilai hasil minyak turun tapi nilai minyak mentah dan gas naik. Kemudian ekspor non migas naik 5,56 persen (mtom). Jika dibandingkan bulan Oktober 2018, terjadi penurunan ekspornya sebesar 6,13 persen,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya Jakarta, Jumat (15/11).Dari sisi impor, lanjut Suhariyanto, pada bulan Oktober 2019 sebesar USD14,77 miliar atau meningkat 3,57 persen mtom. Sementara jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 impor turun signifikan sebesar 16,39 persen.”Terjadinya serplus pada Oktober 2019 ini sebenarnya bukan karena ekspornya yang naik tapi karena lebih disebabkan oleh impornya yang turun lebih dalam. Akan lebih bagus jika surplus tercipta karena ekspor naik dan impor turun, itu yang kita harapkan kedepan,” ulas Suhariyanto.Untuk nilai ekspor kumulatif, lanjutnya, tercatat sebesar USD139,10 miliar dan nilai impornya sebesar USD140,89 miliar. Untuk kegiatan ekspor impor kumulatif yang masih surplus berdasarkan negara tujuannya yaitu ke Amerika Serikat, India dan Belanda. Sementara yang terjadi defisit adalah dari Australia, Thailand dan Tiongkok.”Secara kumulatif neraca perdagangan menjadi turun dibandingkan yang lalu, defisit ini lebih kecil dibandingkan Januari – Oktober 2018,” pungkas dia.