Marketnews.id – Banyak pihak, sudah memprediksi kalau ekonomi dunia akan menurun tahun ini. Beberapa lembaga survey dan ekonom menilai, pertumbuhan ekonomi nasional juga akan mengalami penurunan.
Bahkan Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan perekonomian global pada tahun ini akan terus melambat, dan diperkirakan hanya tumbuh sekitar tiga persen, turun dibandingkan proyeksi yang dirilis April lalu, yakni 3,2 persen.
Kepala Ekonom IMF, Gita Gopinath, mengatakan dengan pertumbuhan sebesar itu, maka menjadi yang terendah sejak krisis finansial sepuluh tahun lalu.
“lni penurunan yang serius dari pertumbuhan 2017 yang mencapai 3,8 persen ketika dunia tengah bangkit,” kata Gita dalam laporan World Economic Outlook edisi Oktober 2019, di Jakarta, Jumat (18/10).
Pada kesempatan itu, IMF juga memangkas proyeksi pertumbuhan banyak negara, termasuk Indonesia. Pada April 2019, IMF memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,2 persen, namun kini menyusut jadi 5 persen. Kendati demikian, ekonomi Indonesia akan kembali melaju lebih cepat pada 2020 menjadi 5,1 persen.
Inflasi dunia pada 2019 juga diprediksi lebih rendah dari perkiraan awal menjadi 3,2 persen dan tahun depan sebesar 3,3 persen. Pada April 2019, IMF memperkirakan inflasi Indonesia pada 2019 mencapai 3,3 persen dan 3,6 persen di 2020.
Namun defisit neraca transaksi berjalan ( current account deficit /CAD) diperkirakan naik, baik pada 2019 maupun 2020. Tahun ini, CAD akan mencapai 2,9 persen dan 2,7 persen terhadap PDB di 2020.
“Di Asia Tenggara, IMF juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi sejumlah negara seperti Malaysia dari 4,7 persen menjadi 4,5 persen, Thailand dari 3,5 persen jadi 2,9 persen, dan Filipina dari 6,5 persen menjadi 5,7 persen. lni membuat proyeksi rata-rata pertumbuhan ekonomi ASEAN turun dari 5,1 persen menjadi 4,8 persen,” papar Gita.