MarketNews.id-Bursa Efek Indonesia (BEI), tengah berupaya meningkatkan daya saing pasar modal Indonesia setara dengan bursa utama dunia di belahan Amerika Serikat maupun Asia Pasifik.
Guna mencapai cita cita tersebut, Direktur Utama BEI, Iman Rachman meminta dukungan pemerintah Republik Indonesia agar lebih mendukung kemajuan pasar modal Indonesia.
“Dengan dukungan pemerintah yang pro pasar dan kerja keras seluruh pemangku kepentingan pasar modal kami optimis dapat meningkatkan daya saing pasar modal Indonesia secara berkelanjutan,” kata dia dalam sambutan penutupan perdagangan bursa akhir tahun 2024 dikutip, Selasa 31 Desember 2024.
Iman mengakui daya saing pasar modal Indonesia dibanding bursa skala global seperti belahan Amerika dan Asia Pasifik masih banyak yang perlu dibenahi agar bisa bersaing.
Berdasarkan data yang dia pegang hingga akhir November 2024, kapitalisasi pasar BEI senilai USD757 miliar. Sedangkan kapitalisasi bursa Korea Selatan mencapai USD1.672 miliar, Bursa Australia senilai USD1.870 miliar, Bursa India senilai USD5,346 miliar, Jepang senilai USD6.400 miliar, China Shanghai SE senilai USD7.18oo miliar dan Nasdaq senilai USD30.120 miliar
Namun bila dibanding pasar modal ASEAN, Iman boleh berbangga karena telah unggul dengan nilai kapitalisasi pasar seluruh emiten BEI mencapai USD757 miliar atau tumbuh 0,1 persen secara tahunan per November 2024, RNTH ( Rerata Nilai Transaksi Harian ) tumbuh 20 persen, dan IPO baru rata rata 57 emiten baru pertahun.
“Prestasi ini menjadikan pasar kita paling aktif di kawasan ASEAN, perusahaan tercatat menjadi 943 atau tumbuh 4 persen,” ungkap dia.
Menutup akhir tahun ini, dia mengabarkan RNTH tahun 2024 mencapai Rp12,85 triliun atau tumbuh 20 persen dibanding tahun 2023. Hal positif lainnya, kenaikan beli bersih investor asing Rp16, triliun berbanding terbalik dibanding tahun lalu yang mencatat jual bersih investor asing Rp6,11 triliun.
“Ini menunjukan kepercayaan investor asing kepada pasar modal kita kembali pulih,” ujar dia.
Sedangkan tahun 2025, Iman pasang target RNTH sebesar Rp13,5 triliun, 407 efek baru dan tambahan 2 juta investor baru.
Abdul Segara