Marketnews.id Ditengah harga minyak dunia yang terus menurun, Pertamina kini justru sudah mampu menyerap 92 persen minyak nasional sepanjang bulan Februari lalu. Sementara harga minyak dunia terus menurun dan sudah jatuh diharga terendah sejak 2015 lalu. Dampak nya, harga eceranpun kini telah mengalami penyesuaian harga.
PT Pertamina (Persero) mencatat, telah menyerap 92 persen dari total produksi mentah nasional sepanjang Februari 2020.
Berdasarkan data Pertamina sepanjang Februari 2020, total minyak mentah domestik yang diserap dan diolah tercatat sebanyak 669 mbpd.
“Pertamina tetap mengutamakan penyerapan minyak mentah dalam negeri yang didapat baik dari bagian pemerintah, anak perusahaan Pertamina dan pembelian bagian KKKS,” ujar VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam siaran pers, Jumat (3/4/2020).
Sementara itu, pada saat kondisi pelemahan harga minyak mentah dunia, Pertamina bakal melakukan penambahan impor minyak mentah maupun produk BBM dan LPG untuk memastikan ketersediaan energi.
Dia menjelaskan, tambahan impor minyak mentah akan meningkatkan ketersediaan minyak mentah dalam negeri yang nantinya diolah di kilang milik Pertamina,
“Sementara tambahan impor produk akan memanfaatkan storage yang tersedia di Indonesia, baik di darat maupun floating,” jelasnya.
Lebih lanjut, Fajriyah menegaskan, pada masa pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah, pihaknya bakal menjamin ketersediaan pasokan dan operasional penyaluran produk BBM dan LPG bisa berjalan normal dengan protokol pencegahan Covid-19.
Saat ini, imbuhnya, pasokan nasional untuk produk jenis gasoline yakni Premium, Pertalite, dan Pertamax berada pada level aman di atas 22 hari, pasokan produk Pertamax Turbo mencapai 42 hari dan Minyak Tanah mencapai 89 hari.
Adapun, produk jenis gasoil yakni Solar dan Dexlite dapat memenuhi ketersediaan di atas 24 hari. Sementara, pasokan untuk produk Pertamina Dex secara nasional mencapai 53 hari.
“Kami tetap menjaga stok BBM nasional di atas 22 hari meski selama masa aktifitas bekerja dari rumah, terjadi penurunan konsumsi harian BBM sebesar 16 persen menjadi 113 juta liter dari rata-rata konsumsi normal harian sebesar 134 juta liter,” katanya.
Seiring dengan kondisi tersebut, Pertamina juga memastikan ketersediaan LPG tetap memadai untuk mendukung aktivitas rumah tangga yang cenderung meningkat. Pasokan LPG secara nasional saat ini berada di level 16 hari.
Perseroan mencatat, peningkatan konsumsi LPG terjadi di sektor LPG untuk rumah tangga. LPG Subsidi 3 kg terjadi peningkatan konsumsi harian hampir 1 persen menjadi 22.117 metrik ton dari konsumsi normal sebesar 21.927 metrik ton.
“Kami terus memonitor peningkatan kebutuhan LPG Subsidi 3 kg. Walaupun terdapat kuota yang telah diatur oleh regulator, tapi penyesuaian dengan permintaan penambahan fakultatif dari masing-masing pemerintah daerah dapat diberikan di wilayah yang memang memerlukan,” paparnya.