Marketnews.id Dalam dua tahun terakhir, bisnis disektor minyak dan gas penuh dengan tantangan. Dapat bertahan saja merupakan suatu prestasi tersendiri. Sektor migas tahun lalu mengalami tiga tantangan sekaligus. Produksi dan harga menurun dan kurs yang ikut melemah.
Pendemi Covid-19 menjadi faktor utama usaha migas melemah dalam dua tahun terakhir. Memasuki semester kedua tahun ini, bisnis sektor migas mulai menggeliat dengan mulai meningkatnya harga minyak belakangan ini. PT Elnusa salah satu anak usaha Pertamina, sepanjang semester pertama tahun ini mulai memperlihatkan kinerja positif. Hingga semester pertama, perseroan telah mampu melaksanakan realisasi kontrak sebesar Rp 6,5 triliun atau 75 dari target tahun ini.
PT Elnusa Tbk (ELSA) di semester pertama 2021 ini berhasil membukukan realisasi kontrak kerja konsolidasi senilai Rp6,5 triliun. Jumlah ini setara dengan 75 persen dari rencana kerja dan anggaran perusahaan ( RKAP ) 2021.
Corporate Secretary Elnusa, Ari Wijaya mengatakan, realisasi kontrak tersebut menjadi sinyal positif bagi aktivitas jasa Elnusa di tengah ketidakpastian kondisi saat ini. Pencapaian ini tidak lepas dari keberagaman portofolio jasa yang dimiliki ELSA. Sektor hulu masih menjadi primadona kontrak ELSA, dengan berbekal jasa total solution services seperti jasa perawatan sumur serta operation maintenance .
Meskipun demikian, terdapat sedikit koreksi di segmen jasa eksplorasi yang disebabkan mundurnya beberapa proyek hulu migas.
Selain itu, adanya pembatasan yang diterapkan pemerintah di masa pandemi seperti PPKM Darurat diperkirakan akan memberikan dampak pada Segmen Distribusi & Logistik Energi. Di sisi lain, pada segmen Jasa Penunjang saat ini masih menunjukkan pertumbuhan yang baik.
Melalui optimalisasi strategi diversifikasi portofolio tersebut, di yakini akan mampu saling menopang satu sama lain dalam mendukung capaian konsolidasi ke depannya.
“Saat ini masih ada beberapa kontrak yang sedang berjalan maupun yang akan dijalankan untuk beberapa segmen yang masih tumbuh kedepan. Beberapa strategi yang dilakukan perusahaan yakni dengan melakukan cost efficiency dan cost leadership serta melakukan penyesuaian biaya investasi melalui skala prioritas yang dilakukan secara selektif. Selain itu Direksi Elnusa juga tidak segan-segan jika harus melakukan micro management ,” ujar Ari dalam keterangannya, Senin (12/7).
Lebih jauh Ari menjelaskan, situasi yang masih belum kondusif dan berdampak pada perekonomian secara global saat ini juga mempengaruhi kinerja Elnusa. Kendati demikian, capaian realisasi kontrak Elnusa yang sudah dicatatkan tersebut tentunya akan memberikan angin segar dan tambahan semangat. Pada semester II 2021 pihaknya optimis mampu mengejar target dengan capaian kinerja yang positif.
“Dengan naiknya harga minyak mentah Indonesia saat ini, kami berharap hal tersebut menjadi peluang dibukanya keran investasi di bidang hulu migas oleh KKKS yang akan berdampak positif pula untuk Elnusa,” pungkas Ari.