Marketnews.id Kinerja dunia tambang khususnya tambang batubara cukup bervariasi. Sebagai emiten tambang batubara mencatat kinerja positif sepanjang tahun 2020 lalu. Tapi tidak sedikit yang alami kerugian lantaran triple shock. Seperti harga turun, produksi menurun dan kurs melemah. Akibat tekanan diatas, banyak emiten tambang khususnya batubara mengalami kerugian.
Selama tiga bulan pertama tahun ini, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mencatatkan rugi bersih mencapai USD25,52 juta atau mengalami peningkatan dibanding rugi bersih pada periode yang sama di 2020 sebesar USD22,7 juta.
Berdasarkan laporan keuangan DOID yang dipublikasi di Jakarta, Rabu (30/6), pada Kuartal I-2021 jumlah pendapatan perseroan tercatat menurun menjadi USD159,68 juta dari USD193,82 juta di Kuartal I-2020.
Sementara itu, beban pokok pendapatan DOID selama tiga bulan pertama tahun ini sebesar USD151,93 juta atau lebih rendah dibanding periode yang sama di 2020 sebesar USD159,43 juta. Sehingga, laba bruto DOID di Kuartal I-2021 menjadi senilai USD7,75 juta atau menurun tajam dibanding Kuartal I-2020 yang mencapai USD34,39 juta.
Namun pada periode yang berakhir 31 Maret 2021, DOID mencatatkan rugi sebelum pajak mencapai USD30,25 juta atau melonjak dibanding rugi sebelum pajak di Kuartal I-2020 yang senilai USD17,95 juta.
Dengan jumlah manfaat pajak penghasilan yang diperoleh DOID pada Kuartal I-2021 senilai USD4,73 juta, maka rugi periode berjalan yang dicatatkan perseroan menjadi sebesar USD25,52 juta. Sedangkan, jumlah rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga sebesar Rp25,52 juta.
Per 31 Maret 2021, total liabilitas DOID meningkat menjadi USD713,96 juta dari USD710,72 juta pada 31 Desember 2020. Sedangkan, total ekuitas hingga akhir Kuartal I-2021 tercatat senilai USD238,1 juta atau mengalami penurunan dibanding posisi per akhir Desember 2020 yang sebesar USD263,73 juta.