Marketnews.id PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI), dapat tambahan pemegang saham baru sekaligus dapat suntikan dana segar sebagai tambahan modal disetor. Masuknya PT Japan Securities Finance sebagai perusahaan pendanaan efek asal Jepang ini merupakan satu satunya dari luar Indonesia.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyetujui rencana investasi Japan Securities Finance Co Ltd (JSF) di PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) senilai Rp55,56 miliar atau sebesar 10 persen dari total modal disetor PEI.
Berdasarkan siaran pers yang dilansir PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (27/8), setelah melakukan peningkatan modal disetor di PEI menjadi Rp500 miliar oleh pemegang saham pada Desember 2019, SRO pasar modal yang mendapatkan persetujuan dari OJK menyepakati rencana investasi JSF di PEI sebesar Rp55,56 miliar.
Sebagaimana diketahui, pada 27 Desember 2016, Self-Regulatory Organization (SRO) pasar modal yang terdiri dari BEI, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia ( KPEI ) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia ( KSEI ) mendirikan PEI dengan penyertaan modal senilai Rp250 miliar.
Pendirian PEI didukung oleh Peraturan OJK ( POJK ) No.25/POJK.04/2018 tentang Lembaga Pendanaan Efek tertanggal 5 Desember 2018. Peraturan ini menjadi kerangka dasar PEI sebagai lembaga pertama dan satu-satunya di Indonesia yang bertugas menyediakan fasilitas pendanaan dana dan Efek bagi seluruh pelaku industri pasar modal. PEI mendapatkan izin usaha dari OJK pada 5 April 2019.
Sejak beroperasi penuh pada Oktober 2019, PEI telah menandatangani perjanjian penyediaan fasilitas pendanaan Transaksi Marjin kepada 14 Anggota Bursa (AB), di antaranya adalah PT MNC Sekuritas, PT Valbury Sekuritas, PT Lotus Andalan Sekuritas dan PT Danareksa Sekuritas. Total pendanaan yang tersalurkan per akhir Juli 2020 mencapai Rp350 miliar.
Guna mendukung peningkatan kualitas kredit di pasar modal, PEI juga telah menjadi anggota PT Pefindo Biro Kredit (PBK). Sementara itu, JSF yang saat ini menjadi pemegang saham PEI merupakan satu-satunya perusahaan pendanaan Efek (securities financing) di Jepang dan berperan penting dalam pengembangan pasar modal Jepang.