Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Hartono Bersaudara Kembali Terima Kabar Blibli Rugi Rp1,1 Triliun Di Semester I 2024

Hartono Bersaudara Kembali Terima Kabar Blibli Rugi Rp1,1 Triliun Di Semester I 2024

MarketNews.id- PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau blibli.com mengalami rugi bersih Rp1,198 triliun pada semester I 2024, atau menyusut 31,3 persen dibanding periode sama tahun 2023 yang tercatat Rp1,746 triliun.

Dampaknya, akumulasi kerugian atau defisit kian dalam 5,1 persen dibanding akhir tahun 2023 menyentuh Rp24,693 triliun pada akhir Juni 2024.

Direktur Utama BELI, Kusumo Martanto melaporkan pendapatan bersih Rp7,852 triliun pada semester 1 2024. Hasil itu tumbuh 0,99 persen dibanding periode sama tahun lalu yang tercatat Rp7,775 triliun.

Penopangnya, penjualan melalui toko fisik meningkat 28,8 persen secara tahunan menjadi Rp2,703 triliun pada akhir Juni 2024. Senada, penjualan melalui institusi melonjak 131 persen secara tahunan menjadi Rp2,647 triliun.

Tapi penjualan ritel menggunakan wahana teknologi informasi anjlok 35,6 persen secara tahunan sisa Rp3,242 triliun. Kian berkurang dengan pemberian diskon yang bengkak 38,8 persen secara tahunan menjadi Rp807,76 miliar.

Menariknya, beban pokok pendapatan dapat ditekan sedalam 4,2 persen secara tahunan menjadi Rp6,306 triliun pada semester I 2024. Alhasil laba kotor terkerek 29,9 persen secara tahunan menjadi Rp1,546 triliun.

Walau beban penjualan turun secara tahunan menjadi Rp909,71 miliar pada akhir Juni 2024. Lalu, beban umum dan administrasi menyusut 1,3 persen secara tahunan menjadi Rp1,802 triliun.

Namun emiten toko milik grup Djarum ini tetap menderita rugi usaha sedalam Rp1,154 triliun, atau menciut 32,3 persen dibanding akhir Juni 2023 yang mencapai Rp1,707 triliun.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2024 tanpa audit emiten dengan penerima manfaat akhir Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono ini yang diunggah pada laman BEI dikutip Rabub31 Juli 2024.

Sementara itu jumlah kewajiban bertambah 53,9 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp7,697 triiun pada akhir Juni 2024.

Pemicunya, utang bank jangka pendek melonjak 128 persen dibanding akhir tahun menjadi Rp3,451 triliun.
Pada sisi lain, total ekuitas berkurang 1,2 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp7,707 triliun pada akhir Juni 2024.

Patut dicermati, kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi sedalam Rp2,015 triliun sepanjang 6 bulan pertama tahun 2024.

Pasalnya, penerimaan dari pelanggan hanya Rp21,9 triliun pada semester I 2024. Tapi pada saat yang sama pembayaran kepada pemasok mencapai Rp21,3 triliun.
Ditambah pembayaran kepada karyawan Rp1,1 triliun dan pembayaran beban operasional Rp1,3 triliun.

Abdul Segara

Check Also

Kilang Pertamina Internasional (KPI) Raih Sertifikasi Internasional

MarketNews.id-PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), terus memantapkan langkah menjadi pemimpin transisi penggunaan bahan bakar ramah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *