Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Bursa Efek Indonesia (BEI) Akan Tembus Rekor IPO Tahun Ini, Lebih Dari 80 Emiten Baru Masuk Bursa

Bursa Efek Indonesia (BEI) Akan Tembus Rekor IPO Tahun Ini, Lebih Dari 80 Emiten Baru Masuk Bursa

MarketNews.id Panjangnya antrian calon emiten baru yang akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), mengingatkan kita pada tahun 1990 tepatnya 33 tahun lalu, dimana rekor emiten baru masuk Bursa mencapai 66 emiten baru.

Jumlah emiten baru ini besok akan pecah dan dimana perusahaan atau emiten baru yang masuk Bursa akan tembus 66 emiten. Yang sudah pasti, saat ini ada 26 calon emiten yang siap IPO. Bila semua calon emiten di atas masuk semua. Maka, emiten baru yang masuk BEI berjumlah 95 emiten baru.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 26 perusahaan yang berada dalam antrean penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) per 8 September 2023. Jumlah IPO pada tahun ini pun berpotensi menembus rekor tertinggi sepanjang masa.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan sampai 8 September 2023, terdapat 65 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI, dengan dana dihimpun Rp49,4 triliun. Sementara itu, 26 perusahaan berada dalam pipeline perusahaan tercatat BEI.

“Hingga saat ini terdapat 26 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” kata Nyoman, dikutip Sabtu (9/9/2023).

Dengan antrean ini, pencatatan emiten baru 2023 berpotensi mencapai 91 perusahaan tercatat jika 26 perusahaan tersebut melakukan IPO tahun ini.

Adapun, rekor jumlah IPO terbanyak tercatat pada 1990 dengan 66 emiten yang melantai sepanjang tahun. Artinya, hanya butuh 2 emiten tambahan guna memecahkan rekor yang selama 33 tahun terakhir ini tak tersentuh.

Menariknya, saat ini sudah ada 2 perusahaan yang dalam proses bookbuilding yakni PT Kokoh Exa Nusantara Tbk. (KOCI) dan PT Lovina Beach Brewery Tbk. (STRK) sehingga jumlah IPO tahun ini segera pecah rekor pada bulan ini.

Nyoman menjelaskan, dari 26 perusahaan dalam antrean IPO, sebanyak 6 perusahaan merupakan perusahaan dengan aset skala besar dengan nilai lebih dari Rp250 miliar.

Kemudian sebanyak 16 perusahaan dengan aset skala menengah, dengan jumlah aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Sisanya, 4 perusahaan kecil dengan aset kurang dari Rp50 miliar.

Sementara itu, berdasarkan sektornya perusahaan-perusahaan tersebut datang dari berbagai macam sektor, dengan paling banyak datang dari perusahaan consumer non-cyclicals sebanyak 6 perusahaan.

Lalu, ada empat perusahaan basic materials, empat perusahaan sektor consumer cyclicals, dua perusahaan energy, dua perusahaan healthcare, dan dia perusahaan industrials.

Kemudian ada satu perusahaan infrastructures, satu perusahaan properti dan real estate, dua perusahaan sektor teknologi, dan dua perusahaan transportasi dan logistik.

Selain itu, BEI juga mencatat sebanyak 70 emisi obligasi telah diterbitkan dari 49 penerbit EBUS, dengan dana yang dihimpun Rp86,1 triliun. Sampai 9 September 2023, terdapat 15 emisi dari 10 penerbit EBUS yang berada dalam pipeline.

Adapun untuk rights issue, terdapat 26 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp37,3 triliun. Hingga saat ini, masih terdapat 24 perusahaan tercatat yang berada dalam pipeline rights issue BEI.

Check Also

Target Prapenjualan PANI Turun 3,6 Persen Jadi Rp5,3 Triliun Di 2025

MarketNews.id- Pantai Indah Kapuk Dua (PANI), emiten properti kongsian Agung Sedayu milik Sugianto Kusuma alias …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *